Membongkar Skenario Kebohongan Media Barat Tentang Konflik Syuriah

Journalist Eva barlett  @russia
Jurnalis perempuan independen asal Kanada Eva Bartlett mengungkap 
kebohongan media Barat dalam konflik Suriah pada sebuah jumpa pers 
di Perserikatan Bangsa-Bangsa baru-baru ini.


"Saya sudah sering ke Kota Homs, Maaloula, Latakia, dan Tartus lalu ke Aleppo,
empat kali. Rakyat Suriah mendukung pemerintahnya dan itu

adalah kebenaran. Apa pun yang kalian dengar dari media Barat justru 
kebalikannya," kata Bartlett, seperti dilansir Russia Today, Rabu (14/12).

"Dan dalam hal ini, apa yang kalian dengar dari media Barat, 
saya akan sebutkan--BBC, Guardian, the New York Times,
dan seterusnya--tentang apa yang terjadi di Aleppo adalah bertolak belakang 
dengan kenyataan yang sebenarnya."


Beritaberita dari media arus utama, ujar Bartlett, sengaja menyampaikan 
berita bohong tentang apa yang sebenarnya terjadi di Suriah. 
Mereka menjelek-jelekkan pemerintahan Presiden Basyar al-Assad 
dan mengecam dukungan Rusia terhadap Damaskus.
kawah bekas serangan udara di aleppo suriah 2016 Handout Reuters



Seorang reporter laki-laki dari Aftenposten, koran terbesar di Norwegia, 
menanyakan kepada Bartlett apa yang dia maksud dengan kebohongan itu.


"Buat apa kami bohong, mengapa organisasi internasional yang ada 
di lapangan berbohong? Bagaimana Anda bisa menjelaskan 
dan menyebut kami semua pembohong?" tanya dia kepada Bartlett.

Wartawati asal Kanada yang sudah meliput di Suriah selama beberapa tahun 
sejak konflik pecah itu kemudian mengatakan, memang ada jurnalis-jurnalis jujur 
yang bekerja di media Barat, tapi media-media itu tidak melakukan 
verifikasi ke lapangan.

Bartlett kemudian menanyakan apa nama organisasi kemanusiaan 
internasional yang berada di Aleppo timur selama ini yang dijadikan narasumber 
media Barat. Wartawan Norwegia itu hanya diam saja dan Bartlett lalu 
menjawab sendiri pertanyaannya, "memang tidak ada."


"Organisasi-organisasi itu mengandalkan laporan dari 
Pemantau Hak Asasi suriah (SOHR) yang bermarkas di Coventry, Inggris, 
yang dikelola oleh satu orang. Mereka (media Barat) juga mengandalkan 
Helm Putih. 
Organisasi kemanusiaan yang didirikan oleh mantan militer Inggris 
dan didanai jutaan dolar oleh Amerika Serikat, Inggris
, dan negara-negara Barat," ungkap Bartlett.


white helmets huffington Post



"Organisasi itu (Helm Putih) bertujuan menyelamatkan warga sipil di Aleppo timur 
dan Idlib..tapi nyatanya tidak seorang pun warga di Aleppo timur yang pernah 
mendengar nama mereka."
Sementara cuplikan video yang mereka buat, kata Bartlett, berisi anak-anak 
yang sudah beberapa kali muncul dalam sejumlah laporan lain.


"Seorang bocah perempuan bernama Aya muncul dalam sebuah video di bulan
Agustus, lalu dia muncul lagi di bulan berikutnya dalam sebuah laporan lain 
di lokasi berbeda."

"Jadi Helm Putih tidak bisa dipercaya. SOHR tidak dapat dipercaya. 
'Aktivis tak ingin diketahui namanya' juga tidak bisa dipercaya. 
Sekali dua kali mungkin bisa, tapi jika berkali-kali? 
Tidak bisa dipercaya. Jadi narasumber kalian di lapangan sebetulnya tidak ada," 
beber Bartlett.
Masjid Umayyah di Aleppo REUTERS/Omar Sanadiki

Seorang jurnalis asal Italia Corriere della Sera 
mempertajam pertanyaannya kepada Bartlett tentang apa
perbedaan media Barat dan media Rusia dalam melaporkan konflik di Suriah.
Selama ini stasiun televisi Rusia lebih sering menampilkan laporan
tentang bantuan kemanusiaan dan upaya damai daripada menyalahkan pihak lain.


"Ini masih berhubungan dengan pertanyaan jurnalis Norwegia tadi yang 
menanyakan mengapa media Barat menyebarkan berita bohong tentang Suriah.
 Ini karena memang demikianlah agenda mereka. 
Jika mereka memberitakan hal yang sebenarnya di Suriah sejak awal 
maka kita tidak akan ada di sini membahas ini sekarang. 
Kita tidak akan melihat begitu banyak korban tewas."

Bartlett seolah mempertegas apa yang terjadi selama ini di Suriah adalah
 bagian dari perang propaganda negara Barat lewat media untuk 
menjatuhkan rezim Suriah sesuai kepentingan mereka.

Posting Komentar

0 Komentar