10 Tanda Bahwa Elite Dunia Mulai Kehilangan Kontrolnya Terhadap Dunia
Semakin banyak yang akan dicoba elit
dunia untuk mengontrol umat manusia, maka justru semakin banyak entropy
atau kesia-siaan yang terjadi, misalnya kurangnya loyalitas perintah
atau kepastian mengenai hal itu, dan terjadi penurunan bertahap justru
ke dalam kekacauannya sendiri.
(10 Signs The Global Elite Are Losing Control)
Karma, mulai datang kepada para elit
dunia secara besar-besaran. Sebagian kekuatan-kekuatan itu mulai
melemah. Salah satunya adalah mengadu-domba dan menghancurkan dalam
rencana perang antar saudara mereka di Suriah, tanda-tanda yang muncul
bahwa kekuatan pemerintahan dunia barat yang mengatasnamakan
kemanusiaan, dengan cepat berkurang.
Selama dekade terakhir atau sepuluh tahun terakhir, para elit global (baca: elit dunia)
telah berusaha mencuci-tangan mereka secara gila-gilaan atas
darah-darah ditangan mereka karena ambisinya untuk meraih kekuasaan
dunia sepanjang sejarah manusia.
Hal itu selalu menjadi rencana mereka
seperti layaknya penjahat-penjahat di buku komik. Tapi setelah rencana
busuk mereka atas peristiwa 9/11 yang tadinya para elit berharap agar
dunia membela dan bersekutu dengan mereka, ternyata justru terjadi
“kelebihan aksi” atau over action yang berlebihan atau overdrive kerena semua “sandiwara” mereka mulai terkuak.
Kemudian ditambah dengan dibebankannya krisis keuangan secara turbo
sejak tahun 2008 lalu, bahkan hingga tahun 2014 pun belum pulih. Namun
semua kecurangan mereka itu, mungkin memang ditakdirkan untuk gagal,
karena manusia ditakdirkan untuk dapat dibimbing oleh kehendak bebas
mereka sendiri, dan tidak dikendalikan seperti ternak-ternak mereka.
Semakin banyak yang akan dicoba elit dunia untuk mengontrol umat manusia, maka justru semakin banyak entropy atau kesia-siaan yang terjadi terhadap aksi mereka.
Energi mereka yang sia-sia tersebut, bagi
mereka yang tidak tahu, adalah kurangnya loyalitas perintah atau
kepastian mengenai hal itu, dan terjadi penurunan bertahap justru ke
dalam kekacauannya sendiri.
Meskipun elit dunia masih dapat menikmati
keuntungan besar atas kekayaan massalnya, namun mereka sekarang mulai
mengundurkan diri untuk berperilaku zalim dan kejam seperti tiran untuk
tetap dapat mempertahankan kontrolnya yang tak lagi kuat seperti masa
lalu.
Hal ini, pada gilirannya, justru
memperlihatkan sisi gelap mereka yang telah “cerdik” tersembunyi selama
berabad-abad lamanya. Namun tak lagi. Orang-orang berbondong-bondong
bangkit, “wake up”, setidaknya secepat elit yang dapat membangun
spektrum penuh penjara matriks mereka. Biarkanlah mereka mencoba.
Mengutip Victor Hugo:
“Tiada tentara yang dapat menghentikan sebuah takdir, jika telah tiba saatnya.”
Berikut ini adalah sepuluh tanda-tanda bahwa elit dunia mulai kehilangan kontrolnya atas umat manusia di dunia:
1. Kebohongan Pemerintahan dan Elite Dunia Tak Lagi Efektif
Kebohongan mereka terbukti tidak efektif
lagi. Ada suatu masa ketika “kebohongan yang resmi”, terutama tentang
perang dan perdamaian, hanya pada pada masa lalu masih diyakini banyak
orang. Karena setelah semuanya terjadi, bagaimana justru kejahatan itu
sendiri yang berbohong tentang hal-hal yang terjadi?
Umumnya orang ingin percaya bahwa mereka
sedang mengatakan kebenaran ketika hidup dan mati dipertaruhkan.
Anak-anak yang menangis bagaikan serigala, telah menangis terlalu
sering. Bahkan jika mereka mengatakan yang sebenarnya pada saat ini,
sangat sedikit yang akan mempercayai mereka.
2. Tidak ada Kepercayaan Kepada Politik dan Politikus
Politisi AS memiliki peringkat keyakinan
yang sangat rendah, bahkan tak berharga. Kepercayaan dalam
pemerintahannya di semua waktunya adalah yang terendah di seluruh
dunia.
Mainstream jajak pendapat menunjukkan hanya 10% dari masyarakatnya masih memiliki keyakinan mereka kepada Kongres.
Dengan kata lain, 90% dari rakyatnya
sudah tidak pernah lagi mau percaya pada mereka agar dapat kompeten
untuk memerintah negaranya.
Bahkan banyak video yang telah diunggah ke internet oleh rakyatnya sendiri, telah membuktikan nyatanya kebohongan mereka.
Salah satunya pada saat sebyah momen di
Balai Kota, di mana seorang pria mengancam Senator AS John McCain dengan
bukti pengkhianatan yang dilakukan ke wajahnya. Hal ini tidak akan
pernah terjadi pada satu atau dua tahun yang lalu [video].
3. Tidak ada Kepercayaan Terhadap Info Dari Media
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa
77% dari populasi tidak lagi mempercayai berita nyaris dari semua
perusahaan penyiaran pertelevisian.
Sungguh mengherankan, salah satunya
adalah misalnya: bagaimana media telah gagal dalam usahanya dalam
pembentukan opini untuk menjual sebuah kebohongan tentang dugaan senjata
kimia yang dupakai di Suriah.
Padahal memang mereka hanya ingin tidak
adanya senjata kimia diwilayah itu karena akan mengancam Israel. Dengan
semua monopoli berita yang dikuasai melalui gelombang udara, mereka
tidak bisa lagi mengklaim bahwa hitam adalah putih hanya karena pejabat
mengatakan demikian.
4. Ditolaknya Bankir-Bankir Dunia
Hongaria baru-baru ini menjadi negara pertama yang mengikuti jejak Islandia dengan menolak bankir internasional (baca: IMF)
dan sedang mempertimbangkan untuk mengejar penuntutan terhadap perdana
menteri pada masa lalu yang memperbudak orang dengan utang. [video].
5. Vatikan tiba-tiba Membersihkan Diri Atas Tindakannya
Di bawah Paus sebelumnya yaitu Paus
Benediktus, meletus skandal dari Vatikan mulai dari menutupi imam
pedofil, skandal pencucian uang dan juga penipuan.
Benedict, dalam sebuah langkah yang belum
pernah terjadi dalam sejarah sebelumnya, tiba-tiba pensiun dari
kepausannya lalu memberi jalan bagi seorang yang tampaknya jauh lebih
menyenangkan, Paus Francis.
Paus Francis oleh semua tindakannya,
bekerja mati-matian untuk merebut kembali citra gereja damai dan
reputasi rendah hati. Apakah ini sikap asli atau hanya langkah ala ‘public relation‘,
namun ia memberi tahu bahwa gereja seolah dipaksa untuk melakukan
perputaran drastis dalam langkah menyelamatkan diri dari kemungkinan
kehilangan semua kredibilitasnya.
6. Pemberontakan di Kemiliteran Amerika
Akhirnya. Tentara, yang dilarang membuat
pernyataan politik, ternyata justru terus berbicara dan meyampaikan
pesan-pesan mereka untuk menentang tugas-tugas militer yang diprakarsai oleh pemerintah AS.
Tugas kemiliteran tersebut mengingatkan seperti perkataan Einstein yang terkenal, ia pernah mengatakan:
“The pioneers of a warless world are the young men (and women) who refuse military service.”
Yang artinya, “Pelopor tanpa peperangan (warless) di dunia adalah laki-laki muda (dan perempuan) yang menolak tugas militer.”
7. Memiliterisasi Kepolisian Negara
Salah satu tanda paling gelap bahwa elit semakin kehilangan cengkeraman mereka pada kekuasaan adalah tentang pembangunan “negara polisi militer khusus” yang sengaja dilatih untuk memerangi kerusuhan sipil domestik.
Polisi lokal dengan tank dan peralatan
tempur lainnya bekerja dengan FBI atau setingkat agen lainnya di
markas-markas pusat, seperti unit Angkatan Darat aktif di Amerika untuk
pertama kalinya dalam sejarah.
Mata-mata dari jaringan NSA sedang digunakan oleh IRS dan DEA,
dan penghapusan proses hukum untuk warga Amerika di bawah NDAA,
hanyalah beberapa langkah tirani yang dibuat untuk mengamankan para
penjahat elit dari reaksi publik. Mereka jelas takut, dan mereka harus
diberi apa yang telah mereka lakukan kepada rakyat Amerika dan
Konstitusi.
8. Gerakan Pemisahan Diri Yang Serius di Dunia
Sebuah negara memisahkan diri dari entitas politik yang lebih besar digunakan untuk menjadi konsep ultra-pinggiran (ultra-fringe concept),
sampai sekarang. Di Amerika, gerakan pemisahan diri yang menang atas
nama masyarakat telah terjadi di beberapa negara bagian Colorado dan
California.
Di Eropa, gerakan pemisahan diri yang
serius telah terjadi di Spanyol dan Skotlandia, serta di beberapa negara
Uni Eropa, termasuk yang terjadi di Ukraina dengan memutus mata uangnya
dengan Euro. Desentralisasi = Tatanan Dunia Baru atau New World Order!
9. Makanan Mengandung GMO Ditolak di Dunia
Dengan mengontrol makanan, maka anda akan
dapat mengontrol orang. Benar dalam teori, namun ternyata jauh lebih
sulit dalam prakteknya. Pemimpin GMO seperti Monsanto sedang terkena
imbasnya.
Semua kekuatan ekonomi dan politik mereka
ternyata tidak bisa mengalahkan penyebaran pengetahuan masyarakat
tentang bahaya pestisida, makanan Frankenfoods. Bidang GMO
sedang dibakar dalam protes di Amerika dan di seluruh dunia,
negara-negara diinformasikan terus menolak produk mereka , dan
undang-undang pelabelan yang mendapatkan traksi.
10. Pelegalan Cannabis (Ganja)
Banyak
membaca masalah ini akan berpikir legalisasi ganja merupakan
pengembangan yang dangkal. Namun, itu adalah sebuah rambu utama yang
selama ini sebagai pegangan para elit, mulai memudar.
Sumber daya yang sangat besar telah
dihabiskan untuk menjaga ganja tetap ilegal. Ganja telah menjadi obat
yang ampuh untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual sepanjang zaman.
Tanaman tunggal ini merupakan ancaman
besar bagi struktur kekuasaan dan industri elit dunia, maka ilegalitas
tanaman ini tampaknya tidak masuk akal. Mendekati pembalikan dunia dari
kebijakan larangan oleh tirani adalah yang pertama dari banyak konsesi
yang akan datang. (sumber: Activist Post via True Activist on WhyDontYouTryThis.com)
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun