Planet-Planet Paling Misterius yang Dikenal Manusia
Selama ribuan tahun, para astronom hanya
bisa mempelajari planet-planet yang ada di Tata Surya kita. Sifat sangat
kompleks dari sistem planet pertama kali diketahui saat Galileo melihat
Jupiter melalui teleskop. Saat itu dia melihat benda langit yang
mengorbit Jupiter, yang akhirnya disebut sebagai satelit Galilea.
Pada tahun 1994, planet pertama di luar sistim Tata Surya kita pun mulai ditemukan. Sejak itu, setidaknya sudah ada 1.888 lebih exo-planet (planet-planet di luar Tata Surya) telah terungkap, yang mengarah ke revolusi dalam cara para ilmuwan memahami formasi planet.
Kemisteriusan planet kadang terdengar
“gila” bahkan lebih dari sekedar fiksi ilmiah, dan itu sering
membingungkan para peneliti. Berikut ini planet-planet paling misterius
di gugusan bintang diluar Sistim Tata Surya yang telah dikenal manusia.
1. Gliese 581 c (Planet Pembunuh)
Seperti planet-planet yang terkunci
pasang surut, Gliese 581C (Planet Pembunuh) tidak bisa berputar saat
mengitari bintang katai merah yang menjadi bintangnya, mirip Bulan pada
Bumi. Ini berarti bahwa satu sisi yang menghadap bintang itu panas
sekali sementara sisi lainnya gelap membeku.
Gliese 581 c juga disebut HO Librae c, Wolf 562 c, dan HIP 74995 c, adalah Bumi Super (Super Earth)
atau planet ekstrasurya (exoplanet) yang mengorbit bintang katai merah
Gliese 581. Kemungkinan planet ini berada pada zona layak huni, dimana
suhu permukaannya memungkinkan adanya air. Planet ini berjarak 20,4
tahun cahaya (193 triliun km) dari Bumi dan terletak di rasi bintang
Libra.
Namun demikian, para ilmuwan memperkirakan bahwa sebagian dari Gliese 581C yang memiliki koordinat peta langit 15h 19m 26s, −07° 43′ 20
ini bisa dihuni. Bahkan planet ini diyakini menjadi kandidat terbaik
untuk ekspansi manusia. Hanya saja hidup di permukaan planet ini akan
mengingatkan orang pada ‘neraka’, karena bintang katai merah
membombardir planet dengan cahaya merah dan inframerahnya.
2. HD 106906 b (Planet Paling Terpencil)
Planet paling terpencil ini berada di konstelasi Crux, kira-kira 300 tahun cahaya jaraknya dari Bumi. 650 AU,
atau hampir 97 milyar kilometer (60 milyar miles). Dengan besar 11 kali
dari Jupiter, penemuan HD 106906 b telah mengacaukan para astronom
modern. Meski pun ukurannya besar, planet ini mengorbit bintangnya pada
jarak 20 kali lebih besar dari ruang antara Matahari dan Neptunus, atau
650 AU, atau 97 miliyar kilometer atau 60 milyar mil, menjadikan planet
ini paling jauh dari bintangnya dan sebagai planet paling kesepian di
seluruh jagat raya.
Para ahli astrofisika masih belum
mengerti kenapa planet ini sangat terpencil. Masalahnya, Planet seperti
Jupiter biasanya perlu lebih dekat dengan bintang mereka untuk
mengumpulkan material agar bisa terbentuk. Hipotesis lainnya menyatakan,
HD 106906 b
mungkin adalah bintang yang gagal, karena menurut teori bintang biner
Planet Kesepian dianggap terlalu kecil untuk formasi biner.
3. TrES-2b (Planet Paling Gelap)
TrES-2b (atau Kepler-1b) adalah sebuah
planet luar surya yang mengorbit bintang GSC 03549-02811 dan terletak
718 tahun cahaya dari sistem tata surya kita. Planet ini telah
diidentifikasi pada tahun 2011 sebagai planet luar surya yang dikenal
paling gelap.
Massa dan jari-jari planet ini
menunjukkan bahwa itu adalah raksasa gas dengan komposisi massal mirip
Yupiter. Tidak seperti Yupiter, tetapi mirip dengan planet lain
terdeteksi di sekitar bintang lain, TrES-2b terletak sangat dekat dengan
bintangnya, dan termasuk kelas planet yang dikenal sebagai Yupiter
Panas. Sistem ini terletak dalam ruang pandang pesawat ruang angkasa
Kepler.
Hampir sebesar Jupiter, TrES-2b adalah
planet yang menghisap begitu banyak cahaya sehingga para ilmuwan
menganggapnya planet paling gelap sejagat. Meski pun berbentuk planet
gas dengan ukuran hampir sebesar Jupiter, planet ini memantulkan kurang
dari 1 persen cahaya yang diterimanya. Sementara tingkat pantulan cahaya
Jupiter sebesar 33 persen.
Akibatnya, planet TrES-2b yang berada di koordinat peta langit 19j 07m 14d, +49° 18′ 59″
ini terlihat lebih gelap daripada batu bara atau cat akrilik hitam,
yang mengarah ke spekulasi bahwa atmosfer planet ini mengandung bahan
kimia atau campuran senyawa yang misterius. (baca: Ilmuwan Temukan Planet Hitam Misterius)
4. PSR B1620-26 b / Planet Metusalah (Planet Paling Tua)
Inilah planet yang usianya 1 miliar lebih
muda dari alam semesta. Begitu tuanya, planet PSR 1620-26 b menjadi
perdebatan para ahli astrofisika tradisional. Dahulu, planet ini
dianggap tidak mungkin berusia 13 miliar tahun karena kurangnya material
yang diperlukan untuk membentuk planet-planet di alam semesta.
Namun, Metusalah hampir tiga kali lipat
usia Bumi dan kemungkinan terbentuk hanya satu miliar tahun setelah
terjadi Big Bang. Planet Metusalah menjelajah di antara cluster bola
bintang, terkunci bersama-sama oleh gravitasi di konstelasi Scorpius.
Dalam cluster, PSR B1620-26 b Metusalah dengan koordinat peta langit 16h 23m 38s, −26° 31′ 53″, mengorbit sistem bintang biner yang terdiri dari bintang katai putih dan pulsar.
5. HD 209458b / Planet Osiris (Planet Gas Raksasa)
Inilah exo-planet yang ditemukan saat
berhenti mengitari orbitnya. HD 209458b atau Osiris, memiliki orbit
seperdelapan jarak Merkurius dari Matahari. HD 209458 b merupakan sebuah
planet ekstrasurya yang mengorbit bintang HD 209458 dalam rasi Pegasus,
kira-kira 150 tahun cahaya dari Tata Surya. HD 209458 merupakan bintang
bermagnitudo 8, dan dapat dilihat dari Bumi menggunakan teropong.
HD 209458 b telah beberapa kali menjadi
tonggak pencapaian dalam penyelidikan planet luar. Ia merupakan planet
pertama yang diketahui mentransit, planet ekstrasurya pertama yang
diketahui memiliki atmosfer, planet ekstrasurya pertama yang diamati
memiliki atmosfer hidrogen yang menguap, planet ekstrasurya pertama yang
didapati memiliki oksigen dan karbon dalam atmosfer, dan salah satu
dari dua planet ekstrasurya pertama yang diperhatikan menggunakan
spektroskopi. Pada April 2007, ia juga menjadi planet ekstrasurya
pertama memiliki uap air dalam atmosfernya.
Radius orbit planet ini ialah 7 juta
kilometer, atau 0,047 unit astronomi, atau satu perdelapan radius orbit
Merkurius. Radius yang kecil ini menyebabkan planet ini mempunyai tahun
sepanjang hanya 3,5 hari waktu Bumi dan suhu permukaan kira-kira 1.000
derajat Celsius. Massanya 220 kali lebih besar dari Bumi (0,69 massa
Jupiter) dan ukurannya 32% lebih besar dari Jupiter sehingga planet ini
merupakan sebuah raksasa gas.
Dengan jarak tersebut, suhu planet ini
sekitar 1.832 derajat Fahrenheit. Osiris membuat tercengang astronom dan
ahli astrofisika saat hidrogen, oksigen dan karbon terdeteksi keluar
dari planet ini. Hal ini menyebabkan HD 209458b Osiris yang berada dikoordinat peta langit 22h 03m 10.8s, 18° 53′ 04″ dianggap planet jenis baru dari seluruh klasifikasi planet yang disebut sebagai Chthonian.
6. COROT-7b (Planet Hujan Batu)
COROT-7b adalah planet berbatu yang
pertama kali ditemukan di orbit bintang lain. COROT-Exo-7b adalah planet
ekstrasurya yang mengorbit di sekitar bintang CoRot-Exo-7. Planet ini
berukuran 1.7 kali Bumi dan massanya diperkirakan 5-10 kali massa bumi.
Para astronom percaya planet ini dahulunya planet gas raksasa yang mirip
dengan Saturnus atau Neptunus, sebelum lapisan atas atmosfer dan gas
yang terkelupas sebagai akibat terlalu dekat dengan sebuah bintang.
Karena planet ini terkunci pasang surut,
bagian dari CoRoT-7b yang menghadap bintang suhunya mencapai 4.000
derajat Fahrenheit (1000 hingga 1500 °C), sementara sisi gelap planet
mencapai suhu dingin 350 derajat Fahrenheit. Kondisi ini memberikan
kontribusi hujan batu, di mana batu yang melayang jatuh ke permukaan
planet sebagai hujan batu cair dan akhirnya terjadi pengerasan menjadi
batu padat. Karena suhu yang tinggi, planet ini mungkin terdiri dari
lava atau uap air.
Orbitnya sangat dekat dengan bintangnya
dengan lama revolusi selama 20 jam, dan berasal dari rasi bintang
Monoceros, memiliki jarak sejauh 390 tahun cahaya (120 parsecs) dari
Matahari. Komposisi dan massa jenisnya masih diteliti, dengan satu
kemungkinan bahwa planet ini merupakan planet berbatu seperti Bumi.
Planet CoRoT-7b dengan koordinat peta langit pada 06h 43m 49.0s, −01° 03′ 46.0″ ini juga dapat masuk ke dalam kelas planet yang diduga terbuat dari uap air dan batu pada jumlah yang hampir sama.
7. HAT-P-1b / ADS 16402 b (Planet Paling Ringan)
Penemuan terbaru Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics
ini menggemparkan kalangan astronom karena sangat ringan. Planet
HAT-P-1 atau yang lebih sering disebut ilmuwan dan astronom sebagai
Planet ADS 16402 b, adalah planet gas raksasa dengan ukuran setengah Jupiter namun beratnya kira-kira hanya sama dengan bola gabus!
Kontroversi yang kini masih diteliti ahli astrofisika adalah mengapa planet ini membengkak di luar ukuran normalnya. Planet ADS
16402 b adalah sistem bintang biner, terdiri dari dua bintang mirip
matahari yang terletak 450 tahun cahaya di konstelasi Lacerta.
Sistim ini pertama kali
diidentifikasi oleh John Herschel pada tahun 1831. Kedua bintang
dipisahkan berjarak 1.500 AU, sistem bintang yang diperkirakan berusia
3,6 miliar tahun. ADS 16402 b yang mengelilingi sistim bintang sekunder dari ADS 16402 yang berada pada koordinat peta langit 22h 57m 47s, +38° 40′ 30″, juga kadang sebut sebagai HAT-P-1b.
8. 55 Cancri e (Planet Berlian)
Planet Super-Earth ini besarnya
dua kali planet Bumi dengan suhu mencapai 3.900 derajat Fahrenheit.
Planet yang ditemukan tahun 2004 ini dipercaya terbentuk dari karbon
yang berubah menjadi berlian dan grafit.
Sesuai dengan nilai pasar berlian saat
ini, 55 Cancri e akan bernilai US$ 26,9 noniliun, yaitu sekitar 384
quintiliun kali lebih banyak dari PDB seluruh negara di Bumi, yang
‘hanya’ sekitar US$ 74 triliun.
Menurut Forbes, hanya perlu menambang 0,182 persen dari 55 Cancri e yang berada pada koordinat peta langit 08h 52m 35.8s, +28° 19′ 51″,
sudah bisa untuk membayar kembali utang semua pemerintah di dunia.
Investor harus mencatat bahwa proyek pertambangan potensial ini hanya
butuh perjalanan 40 tahun cahaya dan bonus kontroversi ilmiah. (baca: Ditemukan: Planet 1/3 Massanya Intan Berlian!)
9. J1407 b (Planet Cincin Terbesar)
Ditemukan pada 2012, planet bernama J1407
b atau 1SWASP J140747.93-394542.6 atau 1SWASP J140747, memiliki cincin
planet yang ukurannya 200 lebih besar dari cincin yang mengorbit
Saturnus. Planet J1407 b terletak 400 tahun cahaya dari Bumi. Sistem
cincin planet J1407 b
sangat besar sehingga jika Saturnus memiliki sistem cincin seperti maka
akan mendominasi langit Bumi dan terlihat sangat besar dari Bulan
Purnama dan menjadikannya “Super Saturnus”. (baca: Ditemukan: Planet Bercincin 200 Kali Lebih Besar Dari Saturnus!)
10. Gliese 436 b (Planet Es Yang Membara)
Gliese 436 b atau GJ 436 b, adalah planet ber-es seukuran Neptunus namun hanya mengorbit dengan jarak 4,3 juta mil dari bintangnya, Gliese 436.
Itu hampir lima belas kali lebih dekat ke bintangnya dibandingkan
dengan Merkurius ke Matahari. Namun planet ini benar-benar beku. Suhu
permukaan Gliese 436 b konsisten di angka 822 derajat Fahrenheit. Suhu
konstan tersebut akibat dari begitu dekatnya planet ini dengan
bintangnya.
Jika air mendidih di suhu 100 derajat
Celsius, maka kehadiran es tidak mungkin ada. Kecuali itu bukan
benar-benar es, setidaknya dalam pengertian umum. Fenomena ini disebut
sebagai ice ten atau es panas. Molekul air di planet ini tidak
bisa menguap meski suhu sekitarnya mencapai ratusan derajat. Hal ini
disebabkan adanya kekuatan gaya gravitasi yang sangat besar pada planet Gliese 436 b yang berada pada koordinat peta langit 11h 42m 11.0941s, +26° 42′ 23.652″. (Sumber: therichest.com/dream.co/wikipedia)
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun