Inilah Puluhan “Operasi Bendera Palsu” (False Flag Operation) Yang Diakui Pemerintah Dunia

classified header

Inilah 42 Misi “Operasi Bendera Palsu” (False Flag Operation) Yang Diakui Pemerintahan di Seluruh Dunia

At least 42 false flag attacks have been admitted by governments around the world. An Indonesian fact-finding team investigated violent riots which occurred in 1998, and determined that “elements of the military had been involved in the riots, some of which were deliberately provoked”. And the well-respected former Indonesian president also admits that the government probably had a role in the Bali bombings. Then according to the Washington Post, Indonesian police admit that the Indonesian military killed American teachers in Papua in 2002 and blamed the murders on a Papuan separatist group in order to get that group listed as a terrorist organization.
list of false flag in the world bendera palsu di dunia header
Jika anda ingin meneruskan, mengkopi atau menjiplak artikel ini ke dalam tulisan atau blog atau website anda, sangat dianjurkan untuk mencantumkan sumbernya dari kami, terimakasih atas pengertiannya.
-IndoCropCircles.wordpress.com-
Operasi Bendera Palsu atau False Flag Operation, adalah “serangan” operasi intelijen rahasia tingkat tinggi, untuk “mengkambing-hitamkan” terhadap suatu kasus dengan tujuan agar opini masyarakat mempercayai apa yang telah mereka (pemerintah) lakukan dan apa yang telah mereka katakan.
“False Flag Terrorism” atau “Terorisme Bendera Palsu” didefinisikan sebagai pemerintah yang menyerang rakyatnya sendiri, kemudian menyalahkan orang lain untuk membenarkan menuju ke arah peperangan melawan orang-orang yang telah dituduh salah tersebut. Atau seperti Wikipedia mendefinisikan:
Operasi Bendera Palsu atau False Flag Operation adalah operasi rahasia yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan atau organisasi, yang dirancang untuk muncul seolah-olah hal itu sedang dilakukan oleh entitas lain.
Nama ini berasal dari konsep militer yang mengibarkan warna bendera yang palsu atau salah, yaitu mengibarkan bendera negara lain dan bukan benderanya sendiri. Operasi Bendera Palsu tidak terbatas pada operasi perang dan operasi kontra-pemberontakan (counter-insurgency operations), namun juga telah digunakan pada masa damai, misalnya selama strategi ketegangan di Italia.
Istilah ini berasal dari kapal-kapal perang kayu dimasa lalu, ketika salah satu kapal perang itu justru mengibarkan bendera musuhnya sebelum menyerang kapal lain dari pihak musuh mereka.
kapal hms karam di kutub
“Bendera Palsu” pada masa lalu berawal ketika salah satu kapal perang justru mengibarkan bendera musuhnya sebelum menyerang kapal musuh.
Jadi, yang dikibarkan dari kapal yang ikut menyerang adalah justru bendera musuhnya, dan bukan bendera negara yang sebenarnya. Bendera musuh itu digantung dan dikibarkan, dan hal itu mengecohkan lawan. maka sejak itu taktik tersebut dkenal sebagai “Serangan Bendera Palsu” atau “False Flag Attack”.
Memang, konsep ini sangat diterima dengan baik, bahwa aturan keterlibatan itu digunakan juga untuk Angkatan Laut, Angkatan Udara, Angkatan Darat ataupun peperangan di darat, namun pada masa itu semua melarang Serangan Bendera Palsu atau “False Flag Attack” ini.
false-flag-1Walaupun mungkin ada ratusan, namun paling tidak sudah ada 42 kasus Serangan Operasi Bendera Palsu atau False Flag Operation Attack, yang diakui oleh pemerintah seantero jagad dunia.
Ada banyak dokumentasi serangan Bendera Palsu, dimana pemerintah melakukan serangan teror dan kemudian secara palsu, mereka justru menyalahkan musuhnya, untuk tujuan politik busuk.
Dalam 42 kasus berikut, pejabat di pemerintahan yang melakukan serangan itu (atau secara serius mengusulkan serangan) telah mengakui hal itu, baik secara lisan maupun tertulis. Mungkin ada beberapa rujukan yang telah dihapus, anda dapat mencarinya di Google dengan kata kunci yang sama. Berikut diantara Operasi Bendera Palsu atau False Flag Operation dari seluruh penjuru dunia:
1. Mukden Incident
Tentara Jepang memicu ledakan kecil di jalur kereta api pada tahun 1931, dan secara palsu menyalahkan hal itu kepada China untuk membenarkan invasi Manchuria. Hal ini dikenal sebagai “Insiden Mukden” (Mukden Incident) atau “Insiden Manchuria” (Manchurian Incident). Tokyo International Military Tribunal menemukan bahwa Mukden Incident telah direncanakan:
“Beberapa partisipan dalam rencana itu, termasuk Kolonel Kingoro Hashimoto (seorang perwira tinggi tentara Jepang), memiliki berbagai pengakuan bahwa itu semua adalah bagian misi mereka dalam plot, dan telah menyatakan bahwa tujuan dari ‘insiden’ itu adalah agar mereka mampu membuat alasan untuk pendudukan Manchuria oleh Tentara Kwantung …. ” lalu Kolonel Kingoro Hashimoto masuk dalam Tokyo War Crimes Trial.
invasion of manchuria
2. The Gleiwitz incident
Sebuah agenda besar dengan pasukan SS Nazi diakui, bahwa di pengadilan Nuremberg, yang berada dibawah perintah dari jenderal Gestapo, ia dan beberapa operasi Nazi lainnya telah memalsukan serangan terhadap rakyat mereka sendiri dan sumber daya yang mereka miliki, dengan menyalahkan pada Polandia, untuk membenarkan invasinya ke Polandia, yang dikenal sebagai The Gleiwitz incident.
3.The Reichstag Fire Incident
https://i0.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/20/Reichstagsbrand.jpg/374px-Reichstagsbrand.jpg
Firemen struggle to extinguish the fire during Reichstag Fire Incident.
Jenderal Nazi, Franz Halder juga bersaksi di pengadilan Nuremberg mengakui bahwa pemimpin Nazi Hermann Goering mengaku telah membakar gedung parlemen Jerman pada tahun 1933, dan kemudian secara palsu menyalahkan kaum komunis terhadap pembakaran itu yang dikenal sebagai Possible responsibility for the Reichstag Fire.
Kebakaran Reichstag adalah peristiwa penting pada pendirian Jerman Nazi. Terjadi pada pukul 21:15 di malam 27 Februari 1933, sebuah badan pemadam kebakaran di Berlin menerima panggilan alarm bahwa Gedung Reichstag, lokasi majelis Parlemen Jerman dibakar.
4. Shelling of Mainila
Pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev, mengakui secara tertulis bahwa Tentara Merah Uni Soviet (Soviet Union’s Red Army) membombardir desa Rusia, Mainila pada tahun 1939, sementara mereka menyalahkan serangan itu terhadap Finlandia sebagai dasar untuk meluncurkan “Perang Musim Dingin” (Winter War) untuk melawan Finlandia. Presiden Rusia Boris Yeltsin sepakat bahwa Rusia telah menjadi agresor dalam Perang Musim Dingin itu.
5. The Katyn Massacre
Parlemen Rusia, dan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mantan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev, semua mengakui bahwa pemimpin Soviet Joseph Stalin memerintahkan polisi rahasia untuk mengeksekusi 22.000 perwira militer Polandia dan warga sipil pada tahun 1940, dan secara palsu menyalahkan Nazi Jerman.
Rujukan:
Katyn Massacre
6. Operation Embarrass
Pemerintah Inggris mengakui bahwa, antara tahun 1946 dan 1948 mereka telah membombardir 5 kapal yang mengangkut orang-orang Yahudi yang berusaha melarikan diri dari Holocaust untuk mencari keselamatan di Palestina. Mereka membentuk sebuah kelompok fiktif dan palsu, yaitu “Pembela Arab Palestina” (Defenders of Arab Palestine), dan kemudian “pseudo-group” atau grup fiktif dan palsu itu disalahkan, dan mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu.
Jewish refugees on the deck of the immigrant ship Dov Hoz at Haifa in May 1946.
Jewish refugees on the deck of the immigrant ship Dov Hoz at Haifa in May 1946.
7. Israel Military Intelligence in Egypt
Israel mengakui bahwa pada tahun 1954, sebuah sel teroris Israel yang beroperasi di Mesir menanam bom di beberapa bangunan, termasuk pada fasilitas diplomatik AS, kemudian “meninggalkan bukti” yang melibatkan orang-orang Arab sebagai penyebabnya. Salah satu bom meledak sebelum waktunya, sehingga pihak Mesir dapat mengidentifikasi pelaku pemboman, dan beberapa dari pihak Israel kemudian mengakuinya.
8. The CIA in Iran
https://i0.wp.com/www.whatdoesitmean.com/ici3.jpgCIA mengakui bahwa mereka telah menyewa warga Iran di tahun 1950-an untuk mengaku sebagai komunis dan melakukan pemboman di Iran untuk mengubah negara itu terhadap Perdana Menteri yang syah dan telah terpilih secara demokratis.
9. Greek bombing attack on the Turkish consulate
Perdana Menteri Turki mengakui bahwa pemerintah Turki telah melakukan pemboman pada tahun 1955 di konsulat Turki di Yunani, juga merusak tempat kelahiran terdekat dari pendiri Turki modern dan menyalahkan tragedi itu pada Yunani, dengan tujuan untuk menghasut dan membenarkan aksi Kekerasan Anti-Yunani (anti-Greek violence).
10. U.S. and Britain used Islamic Extremists to topple Syrian Government
Perdana Menteri Inggris mengakui bahwa ia dan Menteri Pertahanannya serta Presiden Amerika, Dwight Eisenhower, menyetujui rencana pada tahun 1957 untuk melakukan serangan di Suriah dan menyalahkan pemerintah Suriah sebagai cara untuk mempengaruhi perubahan rezim.
perang sipil syria as-mulai-rangkul-pemberontak-suriah
Pemberontak Suriah dipersenjatai dan menjadikan Suriah sebagai zona uji coba senjata dan perang saudara.
11. Terrorists ‘helped by CIA’ to stop rise of left in Italy, France, Belgium, Denmark, Germany, Greece, The Netherland, Norwey, Portugal, U.K and oter countries
Mantan Perdana Menteri Italia, seorang hakim Italia dan mantan kepala kontra-intelijen Italia mengakui bahwa NATO dengan bantuan Pentagon dan CIA, telah melakukan teror bom di Italia dan negara-negara Eropa lainnya pada tahun 1950-an dan menyalahkan komunis, dalam rangka untuk menggalang dukungan dari rakyat bagi pemerintah mereka di Eropa, untuk mendukung perjuangan mereka melawan komunisme. Salah satu oknum dalam program rahasia ini menyatakan:
“Anda harus menyerang warga sipil, orang, perempuan, anak-anak, orang yang tidak bersalah, orang tak dikenal untuk menjauh dari permainan politik. Alasannya cukup sederhana. Mereka seharusnya memaksa orang-orang, masyarakat Italia, agar berpaling ke negaranya, untuk meminta jaminan keamanan yang lebih besar”
Italia dan negara-negara Eropa lainnya yang tunduk pada kampanye teror palsu ini telah bergabung ke NATO sebelum pengeboman terjadi. Dan mereka disarankan menonton program BBC yang khusus ini. Mereka juga diduga melakukan serangan teror di Perancis, Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan negara-negara lainnya untuk mengkambing-hitamkan komunis.
cia terorisme in action header
Mantan kepala kontra-intelijen Italia mengakui bahwa NATO dengan bantuan Pentagon dan CIA, telah melakukan teror bom di Italia dan serangan teror di Perancis, Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan negara-negara lainnya untuk mengkambing-hitamkan komunis.
12. Killing Fidel Castro
Pada tahun 1960, Senator AS George Smathers menyarankan bahwa AS  meluncurkan “serangan palsu di Teluk Guantanamo yang akan memberi kita alasan untuk menggerakkan pertempuran yang kemudian akan memberi kita alasan untuk masuk dan menggulingkan Castro”.
13. Operation Northwoods: The Joint Chiefs and other high-level officials discussed blowing up a consulate in the Dominican Republic
Dokumen Departemen Luar Negeri resmi menunjukkan bahwa pada tahun 1961, Kepala Staf Gabungan dan pejabat tinggi lain membahas untuk meledakkan konsulat mereka di Republik Dominika untuk membenarkan invasi ke negara itu. Rencana itu tidak dilakukan, tapi mereka semua membahasnya sebagai proposal yang serius.
14. Operation Northwoods: U.S. Military Wanted to Provoke War With Cuba
Seperti diakui oleh pemerintah AS, dokumen yang baru dibuka untuk publik menunjukkan bahwa pada tahun 1962,  Gabungan Kepala Staf American ditandatangani dalam rencana untuk meledakkan pesawat Amerika, dengan menggunakan rencana rumit yang melibatkan switching pesawat. Dan juga untuk melakukan serangan teroris di tanah Amerika sendiri, dan kemudian menyalahkan Kuba untuk membenarkan invasi terhadap Kuba.
Operation northwoods Cuba
Top secret document of Operation Northwoods for Cuba.
15. Operation Mongoose: Attaking Organization of American States
Pada tahun 1963, Departemen Pertahanan AS menulis sebuah makalah yang mempromosikan serangan terhadap negara-negara dalam Organisasi Negara-Negara Amerika (Organization of American States), seperti Trinidad dan Tobago, atau Jamaika, dan kemudian menyalahkan secara palsu bahwa serangan-serangan itu terhadap Kuba.
16. Operation Mongoose: US Department of Defense Attaking The USA States
https://i1.wp.com/ecx.images-amazon.com/images/I/51fYH8Ln-IL.jpgDepartemen Pertahanan AS bahkan menyarankan secara diam-diam dan membayar seseorang dalam pemerintahan Castro untuk menyerang Amerika Serikat:
“Satu-satunya daerah yang tersisa untuk dipertimbangkan kemudian akan menyuap salah satu komandan bawahan Castro untuk memulai serangan terhadap Guantanamo.”
17. Vietnam Wars: The Gulf of Tonkin Incident
NSA mengakui bahwa mereka berbohong tentang apa yang sebenarnya terjadi pada insiden di Teluk Tonkin pada 2-4 Agustus 1964 dengan memanipulasi data agar terlihat seperti kapal Vietnam Utara yang sedang menembaki sebuah kapal AS USS Maddox, sehingga tercipta suatu pembenaran palsu oleh AS untuk memulai perang terhadap Vietnam.
https://i1.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/13/Tonkingunboats.jpg
Photo taken from USS Maddox during the incident, showing three North Vietnamese motor torpedo boats
18. Cointelpro Campaign againts US political activists
Komite Kongres AS mengakui bahwa, sebagai bagian dari “Kampanye Cointelpro”, FBI telah menggunakan banyak provokator pada tahun 1950-an sampai tahun 1970-an untuk melakukan tindakan kekerasan, dan secara palsu menyalahkan mereka, yaitu para aktivis politik.
FBI Cointelpro Campaign
Cointelpro Campaign for surveillance activities leaks.
19.Turkish forces burned down a mosque on Cyprus
Seorang jenderal Turki, Sabri Yirmibeşoğlu, mengakui bahwa pasukan Turki membakar sebuah masjid di Siprus pada tahun 1970-an dan menyalahkan itu pada musuh mereka. Dia menjelaskan:
“Dalam Perang Khusus, tindakan-tindakan tertentu sabotase dilakukan dan menyalahkan kepada musuh untuk meningkatkan ketahanan masyarakat. Kami melakukan ini pada Siprus, kami bahkan membakar masjid.”
Menanggapi hal ini para koresponden terkejut,  jenderal Turki itu lalu berkata,” Aku memberikan contoh “.
20. Celle Hole: German secret service detonated a bomb
Pemerintah Jerman mengakui bahwa, pada tahun 1978, dinas rahasia Jerman meledakkan bom pada dinding luar penjara di Celle, Jerman (Celle Hole), dan menanam “alat untuk melarikan diri” kepada tahanan, yaitu para anggota Fraksi Tentara Merah (Red Army Faction), yang mana dinas rahasia mengakui bahwa mereka melakukan pengeboman terhadap penjara itu.
21. Mossad agent planted a radio transmitter in Gaddaffi’s compound in Tripoli, Libya to broadcast fake terrorist trasmissions 
By Way of DeceptionSeorang agen Mossad mengakui bahwa pada tahun 1984 lalu, Mossad telah melakukan operasi intelijen “Bendera Palsu” dengan cara menanam pemancar radio di kompleks rumah Gaddaffi di Tripoli, Libya.
Kemudian Mossad menyiarkan trasmisi teroris palsu yang sebelumnya telah direkam oleh Mossad melalui pemancar yang telah ditanam itu.
Hal itu dilakukan untuk menuduh bahwa Gaddaffi sebagai pendukung teroris. Tak lama sesudah operasi intelijen False Flag itu, Ronald Reagan segera membom dan menyerang Libya untuk membunuh pemimpin Libya itu.
Rujukan:
Best Seller Book: By Way of Deception (Banned book by Mossad)
22.  The Civil Cooperation Bureau of the South African Defense Force bombing the police vehicle
Dewan Kebenaran dan Rekonsiliasi Afrika Selatan (The South African Truth and Reconciliation Council) menemukan bahwa, pada tahun 1989, Kerjasama Biro Sipil (Civil Cooperation Bureau) cabang rahasia dari Angkatan Pertahanan Afrika Selatan,  mendekati seorang ahli bahan peledak dan memintanya “untuk berpartisipasi dalam operasi yang ditujukan untuk mendiskreditkan the African National Congress atau ANC (Kongres Nasional Afrika) dengan membom kendaraan polisi dari petugas penyelidiki untuk menjadikan sebuah insiden pembunuhan “, sehingga mengkambing-hitamkan ANC atas pengeboman itu.
23. The Algerian Army frequently massacred Algerian civilians and then blamed Islamic militants
Seorang diplomat Aljazair dan beberapa perwira tentara Aljazair mengakui bahwa pada 1990-an, tentara Aljazair sering membantai warga sipil Aljazair dan kemudian menyalahkan militan Islam atas seluruh pembunuhan itu (dan melihat video ini, dan Agence France-Presse, 9/27 / 2002, Perancis Pengadilan Bantah Aljazair Fitnah Gugatan Terhadap Author).
Rujukan:
RIGHTS-ALGERIA: AUTHOR OF “THE DIRTY WAR” CLEARED OF LIBEL CHARGE., Video: A Very Dirty War – Algeria,
Agence France-Presse, 9/27/2002, French Court Dismisses Algerian Defamation Suit Against Author. (banned)
Banned web: RIGHTS-ALGERIA AUTHOR OF THE DIRTY WAR CLEARED OF LIBEL CHARGE (Screenshot)
Banned web: RIGHTS-ALGERIA AUTHOR OF THE DIRTY WAR CLEARED OF LIBEL CHARGE (Screenshot)
24. Indonesia: Human Rights Practices for 1998

Sebuah tim pencari fakta Indonesia (Indonesian fact-finding team) menyelidiki kerusuhan yang terjadi pada tahun 1998, dan menetapkan bahwa “unsur-unsur militer telah terlibat dalam kerusuhan, beberapa di antaranya sengaja diprovokasi” (“elements of the military had been involved in the riots, some of which were deliberately provoked”).
Tim Mawar.(Sumber: KontraS)
Tim Mawar diadili dalam Mahkamah Militer akibat terlibat penembakan aktivis saat Tragedi 1998.(Sumber: KontraS)
25. To invasion Chechnya: KGB blew up Russian apartment buildings in 1999
Seorang perwira militer senior Russia dan intelijen senior Rusia mengakui bahwa KGB meledakkan bangunan apartemen Rusia pada tahun 1999 dan secara palsu menyalahkan itu pada Chechnya untuk membenarkan invasinya ke Chechnya.
https://i1.wp.com/real-agenda.com//wp-content/uploads/2013/04/Boston_Chechnyia-640x320.jpg
26. Indonesian police admit that the Indonesian military killed American teachers in Papua
Menurut Washington Post, polisi Indonesia mengakui bahwa militer Indonesia membunuh guru Amerika di Papua pada tahun 2002 dan menyalahkan pembunuhan itu kepada kelompok separatis Papua untuk dapat menuduh bahwa kelompok itu terdaftar sebagai organisasi teroris.
27. Possible police role in 2002 Bali attack
Mantan presiden Indonesia yang dihormati juga mengakui bahwa pemerintah mungkin memiliki peran dalam pemboman di Bali.
bom di indonesia header
Bali Bombing Monument
28. Macedonian government murdered 7 innocent immigrants
Seperti dilansir BBC, New York Times, dan Associated Press, pejabat Macedonia mengakui bahwa pemerintah telah membunuh 7 imigran yang tidak bersalah  dan berpura-pura bahwa mereka adalah tentara Al Qaeda yang berusaha untuk membunuh polisi Macedonia, agar bergabung dalam “perang melawan teror”.
29. Italian Police planted two Molotov at the G8 summit in Genoa in order to justify a violent crackdown against protesters
Polisi senior di Genoa, Italia mengakui bahwa pada bulan Juli 2001, saat pertemuan puncak G8 di Genoa, telah menanam dua bom molotov dan memalsukan penusukan seorang polisi untuk membenarkan tindakan kekerasan oleh polisi terhadap para demonstran.
30. The Anthrax Letters False Flag: A Zionist Scare Tactic
https://indocropcircles.files.wordpress.com/2015/02/58a18-anthrax.jpg?w=252&h=266
The letter of 2001 Anthrax False Flag.
Meskipun FBI kini telah mengakui bahwa serangan Anthrax pada tahun 2001 lalu dilakukan oleh seorang atau lebih ilmuwan dari pemerintah AS sendiri, namun seorang pejabat senior FBI mengatakan bahwa FBI benar-benar telah diberitahu untuk menyalahkan serangan Anthrax itu pada Al Qaeda oleh para pejabat Gedung Putih, melalui amplop berisi Anthrax.
Pejabat pemerintah juga menegaskan bahwa Gedung Putih mencoba untuk menghubungkan Anthrax ke Irak sebagai pembenaran untuk menyerang dan melakukan perubahan rezim di negara itu.
Anthrax written letters
The different Anthrax written letters (FBI/AP)
31. False Flag Operation: September 9/11 Was An Inside Job
Demikian pula, operasi “bendera palsu” oleh AS telah menyalahkan Irak untuk memainkan peran dalam serangan September 9/11 seperti yang ditunjukkan oleh amemo dari Menteri Pertahanan AS sebagai salah satu pembenaran utama untuk dapat melakukan perang terhadap Irak.
wtc 911 inside job jet fuel
False Flag Operation: September 9/11 was an Inside Job.
Bahkan setelah Komisi 9/11 (the 9/11 Commission) mengakui bahwa semua itu tidak ada hubungannya, namun Dick Cheney mengatakan ada bukti-bukti “luar biasa” bahwa Al Qaeda memiliki hubungan dengan rezim Saddam Hussein.
Cheney “mungkin” memiliki informasi yang sebenarnya tidak ada kepada Komisi 9/11, dan bahwa media tidak ‘melakukan pekerjaan rumah mereka’ dalam melaporkan hubungan tersebut.
Pejabat tinggi pemerintah AS kini mengakui bahwa perang Irak benar-benar dilakukan untuk minyak, tidak untuk peristiwa September 9/11 ataupun senjata pemusnah massal, meskipun sebelumnya “serigala” mengklaim, namun banyak pejabat pemerintah AS sekarang mengatakan bahwa serangan September 9/11 adalah teror yang disponsori oleh AS, negaranya sendiri, dan Irak bukan negara yang didukung oleh para pembajak.
32. Made in America: Al-Qaeda doesn’t exist
cia-owns-al-qaedaMantan Departemen Kehakiman pengacara John Yoo menyarankan pada tahun 2005 bahwa AS harus melawan serangan terhadap al-Qaeda yang memiliki “badan-badan intelijen” dan telah membuat organisasi teroris palsu.
Lalu, organisasi itu bisa memiliki website sendiri, pusat rekrutmen, kamp pelatihan dan operasi penggalangan dana.
Semua ini akhirnya bisa meluncurkan sebuah Operasi Teroris Palsu dan mengklaim untuk mendapat serangan teroris yang nyata, membantu untuk menabur kebingungan dalam jajaran al-Qaeda yang menyebabkan keraguan identitas orang lain dan mempertanyakan validnya komunikasi. “
33. The insurgents in Iraq are using recent-model Beretta-92 pistols, but serial numbers erased.
United Press International melaporkan pada bulan Juni 2005 lalu:
https://i2.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/6c/Beretta_92_FS.gif
Beretta 92 FS
Para perwira intelijen AS melaporkan bahwa beberapa kelompok perlawanan di Irak telah menggunakan pistol Beretta-92 model terbaru, tapi ternyata pistol-pistol itu tak memiliki nomor seri alias telah dihapus.
Angka-angka pada pistol tidak tampak dan telah dihapus secara fisik, dan pistol tampaknya sengaja didatangkan dari jalur produksi tanpa nomor seri apapun.
Analis memperkirakan bahwa tidak adanya nomor seri pada pistol telah menunjukkan bahwa senjata-senjata itu memang ditujukan untuk operasi intelijen atau sel-sel teroris dengan dukungan pemerintah AS yang cukup besar.
Analis berspekulasi bahwa senjata ini mungkin dipasok oleh Mossad atau CIA. Analis juga berspekulasi bahwa agen-agen provokator mungkin menggunakan senjata yang tak dapat dilacak ini, walaupun pemerintah AS menggunakan serangan gerilyawan terhadap warga sipil, namun dengan tidak adanya nomor seri pada senjata dapat menjadi bukti bahwa AS tidak mengakui perlawanan tersebut.
34. Operation Glass Houses: Undercover Israeli soldiers throwing stones at other Israeli soldiers
Mata-mata tentara Israel mengaku pada tahun 2005 lalu melempari tentara Israel lainnya sehingga mereka bisa menyalahkan Palestina, sebagai alasan untuk menindak protes damai oleh Palestina.
35. Canada Governments using Police Agent Provocateurs
A YouTube video shows Dave Coles, president of the Communications, Energy and Paperworkers Union, ordering three masked men back from a line of riot police. ((CBC))
A YouTube video shows Dave Coles, president of the Communications, Energy and Paperworkers Union, ordering three masked men back from a line of riot police. ((CBC))
Polisi Quebec Kanada mengakui bahwa pada tahun 2007 lalu, terlihat para preman membawa batu pada saat protes damai.
Namun sebenarnya, mereka adalah para polisi Quebec yang sedang menyamar menjadi demonstran.
Paling tidak ada tiga perwira polisi yang sedang menyamar sebagai demonstran selama protes masyarakat terhadap para pemimpin Amerika Utara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahun 2007 lalu di Montebello, Quebec, Kanada.
36. British Governments using Police Agent Provocateurs
Pada saat terjadi aksi protes terhadap KTT G20 di London tahun 2009, anggota parlemen Inggris melihat polisi berpakaian preman yang mencoba untuk menghasut para demonstran agar melakukan tindak kekerasan.
37. Egyptian Looters Were Agents Provocateur
Politisi Mesir mengakui dan melihat bahwa pegawai pemerintah menjarah artefak yang tak ternilai di museum pada tahun 2011 untuk mencoba mendiskreditkan para pengunjuk rasa.
Egyptian Looters Were Agents Provocateur
38. Colombian colonel sentenced for faking civilian murders
Seorang kolonel dari Angkatan Darat Kolombia yang bernama Luis Fernando Borja telah mengakui bahwa unitnya telah membunuh 57 warga sipil pada tahun 2007 lalu, kemudian memberikan pakaian seragam kepada mayat mereka dan mengklaim bahwa mereka adalah pemberontak yang tewas dalam pertempuran.
39. Prince Bandar bin Sultan: Chechen groups controlled by Saudi Arabia
Saudi Arabia obey IsraelPenulis yang sangat dihormati untuk Telegraph, Ambrose Evans-Pritchard, mengatakan kepala intelijen Saudi Arabia, Pangeran Bandar bin Sultan pada tahun 2013 mengakui bahwa pemerintah Saudi mengontrol teroris di Chechnya. Rincian pembicaraan pertama kali bocor ke pers Rusia. Sebuah versi yang lebih rinci telah muncul di surat kabar Lebanon As-Safir, yang memiliki link Hizbullah dan memusuhi Saudi.
As-Safir mengatakan Pangeran Bandar berjanji untuk menjaga pangkalan Angkatan Laut Rusia di Suriah jika rezim Assad digulingkan, tetapi ia juga mengisyaratkan serangan teroris Chechnya pada Olimpiade Musim Dingin Rusia di Sochi jika tidak ada kesepakatan.
“I can give you a guarantee to protect the Winter Olympics next year. The Chechen groups that threaten the security of the games are controlled by us” (“Saya bisa memberikan jaminan untuk melindungi Olimpiade Musim Dingin tahun depan. Chechnya kelompok yang mengancam keamanan olimpiade dikendalikan oleh kami),” katanya.
40. NATO countries carried out the chemical weapons attacks blamed on the Syrian government
Sumber tingkat tinggi Amerika mengakui bahwa pemerintah Turki bersama negara NATO, melakukan serangan senjata kimia lalu menuduh dan menyalahkan kepada pemerintah Suriah, dan pihak pemerintah Turki berpangkat tinggi mengakui dalam rekaman tentang rencana mereka untuk melakukan serangan dan menyalahkan pemerintah Suriah.
senjata kimia suriah 01
41. The sniper attacks which started the Ukrainian coup
Mantan kepala keamanan Ukraina mengakui bahwa serangan penembak jitu (sniper) adalah titik awal dalam memulai kudeta di Ukraina dan dilakukan untuk menjebak pihak-pihak tertentu dan juga orang lain.
42. Britain’s spy agency has admitted “Digital False Flag”
iPhoneHack
Digital False Flag
Agen mata-mata Inggris mengakui telah melakukan operasi “bendera palsu digital” (digital false flag) yang menyerang terhadap target sasaran.
Kemudian, menjebak orang dengan menulis materi yang menyinggung atau melanggar hukum … lalu menyalahkan semua itu pada target sasaran.
Selain puluhan dan semua Operation False Flag atau Operasi Bendera Palsu diatas, pada masa lalu pernah terjadi bahwa dua-per-tiga dari Kota Roma terbakar dalam kebakaran berskala besar pada tanggal 19 Juli di tahun 64.
Menurut sejarawan Tacitus, Kebakaran Besar Roma dimulai pada malam tanggal 18 Juli 64, di pertokoan di sekeliling Circus Maximus, Roma. Banyak orang Roma yang tinggal di rumah kayu sehingga api dengan cepat merambat. Api tersebut hampir berhasil dipadamkan setelah lima hari namun kembali menyala.
https://blankakatarzynadzugaj.files.wordpress.com/2014/12/quo_vadis_poster.jpg?w=243&h=349Sementara itu, Suetonius menulis bahwa api tersebut membakar Roma selama enam hari tujuh malam. Api tersebut membakar habis 4 dari 14 distrik di Roma dan 7 lainnya mengalami kerusakan parah.
Istana Nero, Kuil Jupiter Stator dan Kuil Vesta juga hancur dalam kebakaran itu. Kemudian orang-orang Romawi menyalahkan Kaisar Nero yang memicu asal muasal kebakaran.
Beberapa pemimpin top Romawi termasuk konsul Romawi Cassius Dio serta sejarawan seperti Suetonius, sepakat bahwa Nero yang memicu api itu.
Tuduhan itu didasarkan pada kenyataan bahwa Senat Romawi baru saja menolak aplikasi Nero untuk membersihkan 300 hektar lahan di Roma sehingga ia bisa membangun kompleks istana, dan memicu kebakaran akan memungkinkan dia untuk membangun kompleks istananya. Kebakaran hebat yang menghanguskan 2/3 kota Roma pada kala itu lalu dinamakan sebagai Great Fire of Rome atau Kebakaran Besar Roma.
Terlepas dari siapa sebenarnya yang memulai atau memicu api, Nero menghadapi opini publik yang menuduhnya sebagai otak pembakaran itu. Namun pihak Kristen secara palsu disalahkan sebagai pemicu atau yang memulai api kebakaran. Orang-orang Kristen mengaku, namun tidak jelas apakah mereka mengaku karena disiksa dan apa yang diakui, penyebab kebakaran atau sebagai orang Kristen.
Menurut Tacitus, Nero memerintahkan agar orang Kristen dimangsa binatang, disalibkan, atau dibakar di tiang sebagai penerangan. Nero kemudian ditangkap dan disiksa secara brutal dan dibunuh oleh sejumlah orang Kristen untuk sesuatu yang mereka mungkin tidak lakukan.
The Torches of Nero, (by Henryk Siemiradzki)
The Torches of Nero, (by Henryk Siemiradzki)
Kami tidak memasukkan peristiwa ini dalam daftar di atas, karena jika benar Nero melakukan atau memicu api, maka hal itu hanya untuk tujuannya sendiri yaitu untuk membangun kompleks istana mewahnya, dan bukan karena alasan geopolitik yang menguntungkan bangsanya.
Lalu bagaimana dengan adanya Taliban, Khorasan, Al-Qaeda, ISIS, Bom Bus di London, Bom Kereta Api di Spanyol, Bom Boston Marathon bahkan tragedi penembakan-penembakan seperti tragedi Colombia School, hingga Sandy Hook, bahkan Charlie Hebdo? Begitu umum ada nama untuk ini. Penggunaan trik menggertak, menakuti atau menipu, adalah sangat umum bahwa hal itu telah diberi nama sejak ratusan tahun yang lalu.
Pemimpin Sepanjang Sejarah Telah Mengetahui “False Flags”
Pemimpin sepanjang sejarah telah mengakui bahayanya “Bendera Palsu” atau “False Flags” diantaranya:
Friedrich Nietzsche
https://i0.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1b/Nietzsche187a.jpg/354px-Nietzsche187a.jpg“A history of false flag attacks used to manipulate the minds of the people! In individuals, insanity is rare; but in groups, parties, nations, and epochs it is the rule.” -Friedrich Nietzsche (German philologist, philosopher, cultural critic, poet and composer).
“Sejarah serangan ‘Bendera Palsu’ digunakan untuk memanipulasi pikiran rakyat! Pada individu, kegilaan jarang; tapi dalam kelompok, partai, bangsa, dan zaman hal itu adalah aturan. ” -Friedrich Nietzsche.
Adolf Hitler
https://i1.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/10/Bundesarchiv_Bild_183-S33882%2C_Adolf_Hitler_retouched.jpg/379px-Bundesarchiv_Bild_183-S33882%2C_Adolf_Hitler_retouched.jpg“Terrorism is the best political weapon for nothing drives people harder than a fear of sudden death”. -Adolf Hitler (politician who was the leader of the Nazi Party (German: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP)).
“Terorisme adalah senjata politik terbaik tanpa menggerakkan orang untuk lebih keras daripada rasa takut terhadap terhadap kematian mendadak.” -Adolf Hitler.
Hermann Goering
https://i1.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/6b/Bundesarchiv_Bild_102-13805%2C_Hermann_G%C3%B6ring.jpg/147px-Bundesarchiv_Bild_102-13805%2C_Hermann_G%C3%B6ring.jpg“Why of course the people don’t want war … But after all it is the leaders of the country who determine the policy, and it is always a simple matter to drag the people along, whether it is a democracy, or a fascist dictatorship, or a parliament, or a communist dictatorship … Voice or no voice, the people can always be brought to the bidding of the leaders. That is easy. All you have to do is to tell them they are being attacked, and denounce the pacifists for lack of patriotism and exposing the country to danger. It works the same in any country.” –Hermann Goering (German politician, Nazi military leader, and leading member of the Nazi Party (NSDAP)).
(“Kenapa tentu saja orang tidak ingin berperang. Tapi semua itu adalah kebijakan yang ditentukan dari para pemimpin negara, dan semua itu selalu merupakan hal yang mudah untuk menyeret orang-orang secara bersama-sama, apakah itu demokrasi, atau kediktatoran fasis, atau parlemen, atau kediktatoran komunis … suara atau tidak ada suara, orang-orang selalu bisa dibawa ke penawaran dari para pemimpin. Dan hal itu mudah. Yang harus Anda lakukan adalah untuk memberitahu mereka yang sedang diserang, dan mencela para pecinta damai karena kurangnya patriotisme dan justru mengekspos negeri anda dalam keadaan bahaya. Ia bekerja sama di negara manapun.”) -Hermann Goering (pemimpin Nazi).
Josef Stalin
https://i2.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/9/9b/CroppedStalin1943.jpg“The easiest way to gain control of a population is to carry out acts of terror. (The public) will clamor for such laws if their personal security is threatened”. –Josef Stalin (the leader of the Soviet Union from the mid-1920s – 1953).
“Cara termudah untuk mendapatkan kontrol dari populasi adalah melakukan aksi teror. (Masyarakat) akan menuntut undang-undang tersebut jika keamanan pribadi mereka terancam “. -Josef Stalin
Semoga artikel ini dapat membantu, karena kami bukan blogger kelas politik lokal seperti semua blogger yang jadi antek politikus titipan luar negeri, baik itu dari zionis, yahudi, arab, syiah, sunni, komunis dan sel-sel yang ingin membuat keadaan menjadi kacau balau di Indonesia.
Apalagi telah semakin banyaknya orang-orang sebagai antek bayaran Mossad dan CIA di Indonesia yang sudi menjual bangsanya sendiri hanya demi uang yang akhirnya mereka tinggalkan setelah mereka tewas. Mereka menyebar mulai dari tukang sampah, LSM, pengusaha hingga pejabat tinggi baik itu di legislatif, eksekutif dan yudikatif, bahkan menjadikan agama mereka sebagai bumpernya dan menetek pada politikus busuk. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan anda tentang jiwa sebagai warga negara ber-Kebangsaaan Indonesia, salam IndoCropCircles.
(sumber Googling: 42 False Flag Attacks)
Jika anda ingin meneruskan, mengkopi atau menjiplak artikel ini ke dalam tulisan atau forum atau blog atau website anda, sangat dianjurkan untuk mencantumkan sumbernya dari kami, terimakasih atas pengertiannya.
-IndTruth.blogspot.com-
dinas rahasia israel
Operation False Flag
false flag operation bendera palsu banner

Posting Komentar

0 Komentar