Sejarah telah di ubah ?

Pertama-tama saya mengucapkan: Maaf bila artikel kali ini mengandung unsur SARA yang mungkin sangat kental, tapi sebenarnya saya tidak mempunyai maksud apa-apa dalam menulis artikel ini selain hanya untuk memberikan informasi yang mungkin bermanfaat bagi anda semua. Dan ini yang paling penting: saya tidak memaksa anda untuk percaya pada tulisan-tulisan saya, soal percaya atau tidak, ada di tangan anda.  
 Zeitgeist. Apakah ada yang asing dengan kata tersebut ? Jika ya, mari saya jelaskan.
Zeitgeist adalah judul film/video yang saya temukan di YouTube. Kenapa saya membahas ini ? Masalahnya adalah karena pembahasan dan topik dalam film itu, mengenai Konspirasi. Film tersebut berusaha untuk membongkar berbagai konspirasi secara rinci dan berdasarkan fakta. Tetapi kali ini saya bukan membahas filmnya, hanya membahas videonya. Apa perbedaan video dan filmnya ? Jika videonya terdiri dari 13 bagian dan rata-rata per bagian durasinya sekitar 10 menit, tapi jika filmnya saya tidak tahu pasti ada berapa, tapi film yang pertama sekitar 2 jam. Video yang saya bahas adalah yang Part 2 of 13. Saya tidak tahu pasti yang mana yang Part 1, karena di part 2 ini di awal videonya tertulis Part 1.


Bagi anda yang malas menunggu buffering-nya. Baca saja ini, ini subtitlenya:
Matahari, setidaknya sejak 10 ribu tahun sebelum masehi, Sejarah dipenuhi dengan ukiran yang menggambarkan kekaguman dan pemujaan atas objek ini. Dan hal ini mudah dipahami mengingat matahari terbit setiap pagi, memberi penglihatan, kehangatan, dan rasa aman. Menyelamatkan manusia dari dingin dan kebutaan akibat kegelapan malam. Tanpanya, masyarakat kuno mengerti, sumber makanan tidak akan tumbuh dan kehidupan di atas planet tidak akan bisa bertahan. Realitas tersebut menjadikan matahari sebagai objek yang paling dikagumi sepanjang masa. Begitu pula pengetahuan mereka tentang bintang-bintang. Penelusuran posisi bintang, memungkinkan mereka bisa mengetahui dan mengantisipasi kejadian yang hanya terjadi dalam rentang waktu yang lama. Seperti terjadinya gerhana dan bulan purnama. Selanjutnya mereka mengelompokkannya, menjadi apa yang hari ini kita kenal sebagai rasi bintang. 
Ini adalah salib zodiak, salah satu gambar konsep tertua dalam sejarah manusia. Ia merefleksikan matahari sebagaimana seolah-olah bergerak melintai 12 rasi bintang besar dalam waktu satu tahun. Ia juga merefleksikan 12 bulan dalam satu tahun, 4 musim, serta titik balik matahari. Istlah zodiak berhubungan dengan rasi bintang yang dibentuk atau dipersonifikasikan sebagai figur atau binatang. Dengan kata lain, masyarakat jaman dahulu tidak hanya sekedar mengikuti pergerakan matahari dan bintang, namun juga memberikan gambaran hidup melalui mitos mengenai pergerakan dan hubungan mereka.
Matahari, sesuai kapasitasnya sebagai pemberi dan penyelamat kehidupan dipersonifikasikan sebagai wakil  dari pencipta yang tidak tampak, atau Tuhan. Tuhan matahari, cahaya bagi dunia, juru selamat bagi manusia. Demikian halnya dengan ke-12 rasi bintang. yang mewakili tempat-tempat yang dilalui “Tuhan matahari” yang dikenal dengan nama yang biasanya berhubungan dengan kejadian-kejadian alam yang berlangsung selama periode waktu tersebut. Aquarius misalnya, pembawa kendi berisi air, yang membawa hujan pada musim semi.
Ini adalah Horus. Dia adalah “Tuhan matahari” dari bangsa Mesir, sekitar 3000 tahun sebelum Masehi. Dia merupakan personifikasi matahari dimana hidupnya merupakan rangkaian mitos alegoris mengenai pergerakan matahari di langit. Dari tulisan-tulisan kuno di Mesir, kita tahu banyak hal mengenai juru selamat matahari ini. Horus mempunyai seorang musuh bernama Set, personifikasi dari kegelapan atau malam hari. Dan secara kiasan, setiap pagi Horus akan memenangkan pertempuran melawan Set. Sebaliknya, di malam hari Set menaklukkan Horus serta mengirimkannya ke dunia bawah tanah.
Penting diketahui bahwa, “kegelapan melawan cahaya” atau “kebaikan melawan kejahatan” merupakan salah satu mitos dualitas terbesar yang pernah ada. dan masih diekspresikan  dalam berbagai bentuk hingga saat ini.
Secara umum, kisah Horus adalah sebagai berikut:
1. Horus dilahirkan pada tanggal 25 Desember dari seorang perawan Isis-Meri
2. Kelahirannya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di sebelah Timur
3. Yang kemudian digunakan oleh 3 orang raja untuk menemukan dan memberkati juru selamat yang baru lahir
4. Pada umur 12 tahun, ia telah menjadi seorang guru yang hebat
5. Pada umur 30, dia dibaptis oleh figur bernama Anup dan sejak saat itu ia mulai menyebarkan ajarannya
6. Horus mempunyai 12 orang murid yang menyertai perjalanannya
7. Ia melakukan banyak mukjizat, seperti menyembuhkan orang sakit dan berjalan di atas air
8. Horus dikenal dengan banyak nama julukan, seperti: Sang Kebenaran, Sang Cahaya, Anak Tuhan yang diberkati, Gembala yang baik, dan masih banyak lagi
9. Setelah dikhianati oleh Taifun, Horus disalibkan, dikubur selama 3 hari dan kemudian bangkit dari kematian.
Ciri-ciri Horus, terlepas dari benar atau tidaknya tampaknya menyebar pada banyak kebudayaan di dunia, karena banyak ditemukan tuhan ( dewa-dewa ) lain yang memiliki mitos hampir sama.
1. Attis, dari Pirigia (1200 tahun sebelum Masehi)
lahir dari perawan Nana pada 25 Desember; disalibkan, ditempatkan dalam sebuah makam dan setelah 3 hari, bangkit dari kematian.
2. Krishna, dari India (900 tahun sebelum Masehi)
lahir dari perawan Devaki; kelahirannya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di sebelah Timur; ia melakukan banyak mukjizat dengan para muridnya; dan bangkit setelah kematiannya.
3. Dionysus, dari Yunani (500 tahun sebelum Masehi)
lahir dari perawan pada 25 Desember; seorang guru yang melakukan perjalanan keliling, yang melakukan banyak mukjizat, seperti mengubah air menjadi anggur; dia dikenal sebagai ‘Raja segala raja”, “Anak Tuhan satu-satunya”, “Alfa dan Omega”, dan masih banyak lagi; dan setelah kematiannya ia kemudian bangkit kembali.
4. Mithra, dari Persia (1200 tahun sebelum Masehi)
lahir dari seorang perawan pada 25 Desember; ia mempunyai 12 murid dan melakukan banyak mukjizat; setelah kematiannya, ia dikubur selama 3 hari untuk kemudian bangkit kembali; ia juga dikenal sebagai “Sang Kebesaran”, “Sang Cahaya”, serta masih banyak lagi; yang menarik adalah hari yang disucikan untuk memuja Mithra adalah hari Minggu (Sun Day).
Kenyataannya adalah ada banyak juru selamat dari berbagai periode dan waktu yang berbeda dari seluruh penjuru dunia dengan ciri-ciri umum yang sama.
Pertanyaannya adalah – Mengapa demikian ?
Mengapa lahir dari seorang perawan pada tanggal 25 Desember ?
Mengapa mati selama 3 hari, untuk kemudian bangkit kembali ?
Mengapa memiliki 12 orang murid atau pengikut ?
Untuk menjawabnya, mari kita tengok juru selamat matahari yang terkini . . .
5. Yesus Kristus 
lahir dari perawan Maria pada tanggal 25 Desember di Bethlehem; kelahirannya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di sebelah Timur; yang kemudian diikuti oleh 3 orang raja (orang Majus) untuk menemukan dan memberkati juru selamat yang baru; dia telah menjadi guru sejak berumur 12 tahun; pada umur 30 dia dibaptis oleh John Pembaptis; dan ia mulai menyebarkan ajarannya; Yesus punya 12 murid yang menempuh perjalanan bersamanya; ia mempunyai banyak mukjizat, seperti menyembuhkan orang sakit, berjalan di atas air, menghidupkan orang mati; ia juga dikenal sebagai “Raja segala raja”,”Anak Tuhan”, “Cahaya Dunia”, “Alfa dan Omega”, “Anak domba Tuhan”, dan masih banyak lagi; Setelah dikhianati oleh muridnya bernama Yudas dan dijual seharga 30 keping perak, dia disalibkan, ditempatkan dalam sebuah makam, bangkit kembali setelah 3 hari, dan naik ke surga.
Pertama-tama, saat kelahiran sepenuhnya adalah bagian dari sistem perbintangan. Bintang yang muncul di sebelah Timur adalah Sirius, bintang paling terang pada malam hari, yang pada tanggal 24 Desember berada pada posisi sejajar dengan ke-3 bintang yang paling terang pada gugusan sabuk Orion. Ketiga bintang terang tersebut, sejak jaman dahulu dikenal hingga sekarang dikenal dengan nama “3 Raja”. 3 Raja (orang Majus) serta bintang paling terang, Sirius, semua menunjuk pada tempat terbitnya matahari pada tanggal 25 Desember. Inilah alasan mengapa ke-3 raja ‘mengikuti’ bintang di sebelah Timur untuk menemukan tempat terbit (lahirnya) matahari.
Perawan (Virgin) Maria adalah rasi bintang Virgo, yang juga dikenal dengan nama Sang Perawan Virgo. Virgo dalam bahasa latin berarti perawan. Virgo juga dapat diartikan sebagai Lumbung Roti, dan lambang Virgo adalah perawan yang memegang sebatang gandum. Lumbung roti, dan lambang gandum ini menyimbolkan bulan Agustus dan September, waktu untuk melakukan panen. Bahkan “Bethlehem” jika diterjemahkan secara harafiah berarti “Lumbung roti”, sehingga Bethlehem merupakan istilah lain bagi rasi bintang Virgo, sebuah tempat di langit, bukan di bumi.
Ada fenomena menarik lain yang terjadi sekitar tanggal 25 Desember, atau saat titik balik matahari musim dingin. Dari titik balik matahari musim panas hingga titik balik matahari musim dingin, hari menjadi semakin pendek dan dingin. Dan dilihat dari belahan bumi sebelah utara, matahari tampak bergerak menuju selatan dan tampak semakin mengecil. Semakin memendeknya hari serta merangasnya tumbuh-tumbuhan saat mendekati musim dingin dianggap sebagai proses kematian oleh masyarakat pada jaman dahulu. Proses kematian matahari. Dan pada tanggal 22 Desember, kematian matahari dianggap telah sepenuhnya terjadi, sebab matahari setelah secara terus menerus bergerak kearah selatan selama 6 bulan telah sampai pada titik terendahnya di cakrawala langit. Di sini terjadi hal yang menarik: Matahari berhenti bergerak ke arah selatan, setidaknya selama 3 hari yaitu 22, 23, dan 24 Desember, dan selama 3 hari itu matahari sedang berada pada posisi “salib selatan” atau gugusan bintang Crux. Dan setelah itu, pada tanggal 25 Desember matahari bergerak 1 Derajat, kali ini ke arah utara, membawa hari yang lebih panjang, hangat, dan Musim Semi. Oleh sebab itu dikatakan: Matahari mengalami kematian pada salib, mati selama 3 hari, untuk kemudian bangkit atau terlahir kembali.
Itulah sebabnya Yesus dan banyak tuhan matahari yang lain berbagi kisah penyaliban, kematian selam 3 hari, serta konsep bangkit dari kematian. Hal tersebut merupakan periode transisi matahari sebelum ia berbalik arah kembali menuju belahan bumi bagian utara, membawa musim semi yang sekaligus bermakna keselamatan. Namun masyarakat kuno tidak merayakan kebangkitan matahari itu hingga saat titik balik matahari musim semi, atau Paskah. Sebab pada saat itu dapat dikatakan bahwa matahari telah berhasil mengalahkan kekuatan jahat kegelapan, sebagaimana durasi siang hari menjadi berlangsung lebih panjang dari malam hari, serta munculnya pertanda musim semi.
Mungkin yang paling jelas diantara semua simbol ilmu perbintangan di sekitar Yesus adalah mengenai 12 murid yang dimilikinya, yang secara sederhana mewakili 12 rasi bintang Zodiak, dimana Yesus sebagai matahari, menempuah perjalanannya bersama mereka. Angka 12 bahkan disebutkan berulang kali dalam Alkitab. Seperti: 12 suku Israil, 12 saudara Yusuf, 12 hakim Israil, 12 kepala keluarga agung, dan lain-lain.
Ada tambahan dari saya:
Gambaran akan Yesus
Gambaran akan Athens (mitologi Yunani)
Anda melihat kemiripan ?
Satu lagi…
Gambaran dewi Isis (kiri) dan Maria (kanan)
Jika ini semua benar, Ini adalah salah satu konspirasi terbesar yang pernah ada.

Kembali ke salib zodiak, gambaran ‘kisah hidup’ dari matahari. Ini bukan sekedar karya seni atau alat untuk mengukur pergerakan matahari melainkan sekaligus simbol spiritual kaum Pagan, yang jika dipendekkan akan tampak seperti ini  :
Ini bukanlah simbol dari umat kristiani, melainkan bentuk lain dari salib zodiak milik kaum Pagan. Itu sebabnya mengapa Yesus pada kesenian okultis awal, selalu digambarkan dengan kepala berada di depan salib. Sebab Yesus adalah matahari. Tuhan matahari,
TERANG BAGI DUNIA
“AS LONG AS I AM IN THE WORLD I AM THE LIGHT OF THE WORLD.” (JOHN 9:5)
JURU SELAMAT YANG BANGKIT (TERBIT)
“AS GO QUICKLY AND TELL HIS DISCIPLES THAT HE IS RISEN FROM THE DEAD.” (MATT 28:6)
YANG AKAN DATANG LAGI, SEBAGAIMANA TERJADI SETIAP PAGI
“AND IF I GO AND PREPARE A PLACE FOR YOU, I WILL COME AGAIN, AND RECEIVE YOU” (JOHN 14:3)
KEAGUNGAN TUHAN
“TO GIVE THE LIGHT OF KNOWLEDGE OF THE GLORY OF GOD” (2 COR 4:6)
YANG MELINDUNGI MANUSIA DARI KERJA SANG KEGELAPAN
“LET US CAST OFF THE WORKS OF DARKNESS AND LET US PUT ON THE ARMOUR OF LIGHT” (ROM 13:12)
SEBAGAIMANA DIA TERLAHIR SETIAP PAGI
“VERILY, I SAY UNTO THEE, EXCEPT A MAN BE BORN AGAIN, HE CANNOT SEE THE KINGDOM” (JOHN 3:3)
TAMPAK MUNCUL DARI BALIK AWAN
“THEY SHALL SEE THE SON COMING IN THE CLOUDS” (MARK 12:36)
TINGGI DI SURGA DENGAN MAHKOTA DURINYA, ATAU . . . SINAR MATAHARI
“BUT HE THAT CAME DOWN FROM HEAVEN, EVEN THE SON WHICH IN HEAVEN” (JOHN 3:13)  “THEN CAME JESUS FORTH, WEARING A CROWN OF THORNS” (JOHN 19:5)
Selanjutnya, dari banyak kiasan-kiasan astrologi-astronomi dalam Alkitab, salah satu yang paling penting, adalah tentang era (jaman). Dalam injil terdapat berbagai penjelasan yang berhubungan dengan “era”. Untuk memahami itu kita perlu mengetahui fenomena yang dikenal sebagai pergantian titik balik matahari.
Orang Mesir kuno dan banyak peradaban kuno jauh sebelum mereka, mengetahui bahwa kira-kira setiap 2150 tahun, matahari yang terbit saat titik balik matahari musim semi, akan menunjuk pada lambang Zodiak yang berbeda-beda. Ini akibat sudut pergeseran yang terbentuk secara perlahan pada saat Bumi berputar di atas porosnya. Disebut pergantian karena rasi bintang bergerak mundur, dan tidak lagi melalui siklus tahunan yang normal. Rentang waktu yang diperlukan bagi peralihan melalui ke-12 simbol adalah sekitar 25.765 tahun. Fenomena ini juga dikenal sebagai “Tahun Besar”, dan masyarakat kuno tahu mengenai hal ini. Mereka menyebut setiap satu peride 2150 tahun sebagai satu era.
Dari 4300 hingga 2150 tahun sebelum masehi merupakan era Taurus, sang Banteng. Dari 2150 tahun sebelum masehi hingga 1 masehi merupakan era Aries, sang Domba. Dan dari tahun 1 masehi hingga 2150 masehi merupakan era Pisces, era dimana kita berada saat ini. Dan memasuki sekitar tahun 2150, kita akan memasuki era baru. Era Aquarius.
Alkitab, secara simbolis menggambarkan terjadinya pergantian melalui 3 era, serta menandai yang ke-4. Dalam Perjanjian Lama, ketika Musa turun dari gunung Sinai membawa 10 perintah dari  Tuhan, dia sangat murka ketika  melihat orang-orangnya sedang memuja patung banteng dari emas. Ia bahkan membanting hancur lempeng batu yang ia bawa dan memerintahkan orang-orangnya untuk saling membunuh untuk menyucikan diri mereka. Sebagian besar ahli Alkitab merujuk kemarahan ini adalah karena bangsa Israel melakukan pemujaan terhadap Tuhan palsu. Kenyataannya adalah, banteng emas itu adalah Taurus, sang Banteng. dan Musa mewakili era baru Aries, sang Domba. 
Itulah sebabnya mengapa orang Yahudi hingga hari ini masih meniup terompet dari tanduk Domba. Musa mewakili kehadiran ere baru Aries. Dan pada saat datangnya era yang baru, semua orang harus membuang era yang lama.
Mithra
Sosok lain juga ikut menandai masa pergantian ini, seperti Mithra, salah satu Tuhan sebelum Kristen, yang secara simbolis juga membunuh banteng. Yesus adalah figur yang datang setelah era Aries, era Pisces atau 2 ekor ikan. Simbolitas ikan banyak ditemukan dalam Perjanjian Baru, Yesus memberi makan 5000 orang dengan roti dan “2 ikan”
“WE ONLY HAVE FIVE LOAVES OF BREAD AND 2 FISH” (MATT 14:17)
Pada saat Yesus mulai mengajar di sekitar Galilea, Ia menolong “2” penangkap “ikan” yang menjadi pengikutnya. Dan kita semua mungkin pernah melihat simbol Yesus bebentuk ikan di belakang mobil orang-orang. Sedikit yang tahu apa arti simbol itu sesungguhnya. Itu adalah simbol perbintangan kaum Pagan, bagi Kerajaan Matahari selam era Pisces. Selain itu, saat kelahiran Yesus juga menjadi awal berlangsungnya era yang sekarang ini.
Dalam Lukas 22:10 ketika Yesus ditanya oleh para muridnya, dimana paskah berikutnya berlangsung setelah Ia pergi, Yesus menjawab: “Apabila kamu masuk ke dalam kota, kamu akan bertemu seseorang yang membawa kendi berisi air, ikutilah dia kedalam rumah yang dimasukinya.”
Ayat tersebut hingga saat ini merupakan salah satu yang paling mengungkapkan keterkaitan antara ilmu perbintangan. Orang yang membawa kendi adalah Aquarius, si pembawa air yang senantiasa digambarkan dengan seseorang yang sedang menuangkan kendi berisi air. Ia mewakili era setelah Pisces, dan ketika matahari (Tuhan matahari) meninggalkan Era Pisces (Yesus), maka ia memasuki rumah Aquarius, sebab Aquarius mengikuti Pisces pada pergantian titik balik matahari. Apa yang dikatakan oleh Yesus adalah, setelah era Pisces akan datang era Aquarius.
Selanjutnya, kita semua pasti pernah mendengar mengenai akhir waktu dan akhir dunia. Terlepas dari penggambaran kartun yang terdapat dalam Kitab Wahyu, sumber utama mengenai hari akhir datang dari Matius (Matt) 28:20), dimana Yesus berkata: “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir dunia.”. Namun, dalam Alkitab versi Raja James, “dunia” merupakan terjemahan yang salah di antara banyak terjemahan salah yang lain. Kata sesungguhnya yang digunakan adalah “aeon” yang berarti “era”. “Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir era.”. Dan memang benar, sebagaimana personifikasi Yesus sang matahariera Pisces akan berakhir pada saat matahari memasuki era Aquarius. Keseluruhan konsep mengenai akhir waktu dan akhir dunia merupakan alegori ilmu perbintangan yang salah diterjemahkan. Coba katakan hal itu, kepada kira-kira 100 juta orang Amerika yang percaya akhir dunia sudah semakin dekat.
Lebih dari itu, karakter Yesus, baik secara harafiah maupun hubungannya dengan ilmu perbintangan, secara jelas merupakan tiruan dari Tuhan Matahari bangsa Mesir, Horus. Sebagai contoh, dibuat sekitar 3500 tahun yang lalu pada dinding-dinding Kuil Luxor di Mesir gambar-gambar tentang proses pemberitahuan, mukjizat pengandungan, kelahiran, serta pemujaan atas Horus. Gambaran dimulai dengan Thoth memberitahukan perawan Isis bahwa ia akan mengandung Horus, Kemudian Neth, Sang Roh Kudus menghamili perawan Isis, kemudian kelahiran melalui perawan serta pemujaannya. Ini sama persis dengan kisah dikandungnya bayi Yesus. Bahkan kemiripan antara agama orang Mesir dengan  agama Kristen adalah sungguh  sangat mengejutkan.
Epik Gilgamesh
Dan peniruan pun berlanjut. Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, diambil secara langsung dari tradisi. Konsep mengenai terjadinya banjir besar telah ada di mana-mana sejak jaman kuno, dengan lebih dari 200 kisah serupa dari berbagai periode serta waktu yang berbeda. Namun seseorang tidak perlu mencari lebih jauh sumber sebelum agama kristen, selain kisah epik Gilgamesh yang ditulis 2600 tahun sebelum Masehi. Kisah ini bercerita terjadinya banjir besar atas perintah Tuhan, sebuah bahtera raksasa dengan binatang-binatang yang selamat di dalamnya, bahkan hingga kejadian dilepas serta kembalinya burung merpati, sebagaimana diceritakan dalam kitab Injil. diantara banyak kesamaan-kesamaan yang lain.
Ada pula tiruan kisah Nabi Musa. Konon setelah dilahirkan, Musa ditempatkan dalam sebuah keranjang yang diapungkan pada sebuah sungai untuk menghindari pembunuhan besar-besaran terhadap bayi. Kemudian ia diselamatkan oleh seorang putri kerajaan dan dibesarkan sebagai seorang pangeran. Kisah bayi dalam keranjang ini diambil secara langsung dari mitos Sargon dari Akkad, sekitar 2250 tahun sebelum Masehi. Sargon dilahirkan, ditempatkan dalam keranjang untuk menghindari pembunuhan besar-besaran terhadap bayi, lalu diapungkan di sungai. Ia kemudian ditolong dan dibesarkan oleh Akki, salah seorang istri keluarga kerajaan. Musa juga dikenal sebagai pembawa 10 perintah yang datangnya dari Tuhan. Namun, ide tentang hukum yang diberikan Tuhan melalui seorang nabi di atas sebuah gunung, juga merupakan sebuah kisah yang sangat tua. Musa hanyalah salah satu pembawa hukum Tuhan diantara banyak yang lain dalam mitos sejarah. Di India, Manou adalah sang pembawa hukum Tuhan. Di Crete, Minos mendapat berkah di gunung Dikta dimana Zeus memberikan dia hukum-hukum suci. Sementara di Mesir ada Mises, yang membawa plakat batu yang bertuliskan hukum-hukum Tuhan.
Manou, Minos, Mises, Moses (Musa)
Dan mengenai sepuluh perintah Tuhan, mereka langsung diambil dari mantera ke-125 dalam “Kitab Kematian” (Book of the Death) milik orang Mesir. Apa yang dalam buku dikatakan,
“Saya tidak mencuri” menjadi “Kamu tidak boleh mencuri”,
“Saya tidak membunuh” menjadi “Kamu tidak boleh membunuh”,
“Saya tidak berkata bohong” menjadi “Kamu tidak boleh menjadi saksi palsu”
dan seterusnya . . .
Nyatanya, keyakinan orang Mesir kuno sepertinya merupakan pondasi dasar bagi ajaran umat kristiani.
Pembaptisan, alam baka, penghakiman terakhir, kelahiran dari perawan, kematian dan kebangkitan, penyaliban, Tabut Perjanjian, penyunatan, juru selamat, komuni suci, banjir besar, paskah, natal, passover, dan masih banyak lagi, yang semuanya merupakan ciri-ciri yang dimiliki keyakinan orang Mesir kuno, jauh sebelum keberadaan agama Kristen dan Yahudi.

bagi anda yang tidak ingin lama menunggu bufferingnya, baca saja ini :
Justin Martyr, salah satu sejarawan kristen awal serta pembela agama kristen menulis :
“Ketika kita mengatakan bahwa Yesus Kristus – guru kita, dikandung tanpa melalui hubungan seksual, disalibkan, mati, kemudian bangkit lagi dan naik ke Surga, kita mengemukakan hal yang sedikitpun tidak bebeda dari apa yang kalian percayai mengenai kisah putra dari Jupiter.”
Dalam tulisannya yang lain, Justin Martin mengatakan:
“Dia terlahir dari seorang perawan, anggaplah itu sebagai hal yang biasa, sebagaimana kamu memandang Perseus.”
Tampak jelas bahwa Justin serta tokoh-tokoh kristen awal mengetahui betapa mirip agama Kristen dengan keyakinan agama kaum Pagan. Bagaimanapun Justin punya sebuah jawaban. Sejauh yang dia amati, setan-lah yang melakukannya. Setan telah datang mendahului Kristus sebagaimana telah diramalkan dan menciptakan karakter Kristus di dunia Pagan.
“Penganut Kristen fundamentalis, benar-benar mempesona, orang-orang ini benar-benar percaya bahwa dunia ini berumur 12,000 tahun. Saya pernah bertanya kepada mereka: “OK, bagaimana dengan fosil dinosaurus ?” Dia menjawab: “fosil dinosaurus? Tuhan meletakkannya disana untuk menguji iman kita !” “Saya pikir Tuhan pasti meletakkan anda di sini untuk menguji iman saya!” 
Alkitab, tidak lebih dari sebentuk kiasan mengenai ilmu perbintangan, sebagaimana hampir semua mitos agama, yang telah ada sebelumnya. Bahkan aspek pemindahan ciri-ciri sosok karakter lama kepada sosok karakter yang baru, bisa ditemukan dalam Alkitab itu sendiri.
Dalam Perjanjian Lama, terdapat kisah tentang Yusuf. Yusuf merupakan prototip bagi karakter Yesus Yusuf dikandung melalui mukjizat, Yesus dikandung melalui mukjizat. Yusuf punya 12 saudara, Yesus punya 12 murid. Yusuf dijual seharga 20 keping perak, Yesus dijual seharga 30 keping perak. Saudara bernama “Yudah” yang menjual Yusuf, Murid bernama “Yudas” yang menjual Yesus. Yusuf memulai pengajarannya pada umur 30, Yesus memulai pengajarannya pada umur 30. Dan kesamaan-kesamaan itu terus berlanjut.
Selanjutnya, apakah ada bukti sejarah selain Alkitab mengenai seseorang bernama Yesus, anak Maria, yang berkeliling bersama 12 pengikutnya, menyembuhkan banyak orang dan seterusnya ? Ada banyak sejarawan yang tinggal di Mediterania dan sekitarnya, baik pada saat maupun beberapa saat setelah masa perkiraan berlangsungnya kehidupan Yesus. Berapa banyak sejarawan yang mendokumentasikan sosok Yesus ? Tidak satupun. Bagaimana juga agar lebih imbang, tidak berarti bahwa para pembela kisah sejarah Yesus tidak mengajukan klaim yang berlawanan.
Setidaknya ada empat sejarawan yang sering dijadikan acuan untuk membenarkan sejarah keberadaan Yesus. Pliny the Younger, Suetonius, Tacitus adalah tiga tokoh yang pertama. Kontribusi mereka hanya terdiri dari beberapa potong kalimat dan hanya mengacu pada “Kristus” atau “Christ”, yang sesungguhnya bukanlah sebuah nama melainkan sebuah gelar, yang artinya adalah “Yang Diberkati”. Sumber keempat adalah Joshepus dan selama ratusan tahun ia telah terbukti sebagai sumber yang memberi informasi palsu. Yang menyedihkan, tulisannya masih dijadikan bahan pembenaran.
Kalian pasti berpikir bahwa seseorang yang bangkit dari kematian dan naik ke surga dihadapan banyak orang serta memiliki banyak mukjizat hingga mendapat sorak sorai orang banyak, seharusnya masuk ke dalam catatan sejarah. Namun hal itu tidak terjadi, sebab jika bukti sejarah itu kelak diselidiki besar kemungkinan akan terungkap, bahwa figur bernama Yesus, . . . sesungguhnya tidak pernah ada.
“The Christian religion is a parody on worship of the sun, in which they put a man called Christ in the place of the sun, and pay him the adoration originally payed to the sun.”
Thomas Paine 1737-1809
Kami tidak bermaksud kasar, akan tetapi kami ingin berdasarkan fakta. Kami tidak ingin membuat sakit hati, akan tetapi kami ingin secara akademis benar mengenai apa yang kita mengerti dan ketahui sebagai kebenaran. Hanya saja, Agama Kristen memang tidak berdasarkan kebenaran. Kami menemukan bahwa Agama Kristen, tidak lebih dari sebuah kisah Romawi yang diciptakan untuk tujuan politik.
Kenyataan yang sesungguhnya adalah, Yesus merupakan pencitraan dewa matahari dari sekte gnostik kristen, dan sebagaimana semua dewa-dewa Pagan yang lain, ia adalah figur yang tidak nyata. Melalui sebuah keputusan politiklah, sejarah mengenai figur Yesus ditetapkan sebagai alat untuk mengontrol masyarakat.
Pada tahun 325 di Roma, Kaisar Konstantine mengadakan pertemuan dengan dewan di Nicea. Selama pertemuan inilah, doktrin-doktrin agama Kristen yang bersifat politik kemudian ditetapkan, dan dimulailah sejarah panjang penumpahan darah serta penipuan spiritual atas nama kristen. Dan selama 1600 tahun selanjutnya, Vatikan menancapkan kekuasaan politiknya atas seluruh wilayah Eropa. Mengantarkan Eropa memasuki masa Kegelapan, yang diwarnai dengan kejadian-kejadian mengenaskan, seperti Perang Salib dan Inkusisi.
Agama Kristen, bersama dengan semua agama teistik lainnya, merupakan bentuk penipuan sejarah. Agama digunakan untuk memisahkan manusia dari alam, dan juga satu sama lain. Agama mendorong kepatuhan yang buta kepada penguasa. Agama mengurangi tanggung jawab umat manusia melalui dogma bahwa Tuhan lah yang mengatur segalanya, dan sebaliknya, banyak kejahatan keji kemudian bisa dibenarkan atas nama Tuhan. Dan yang terpenting, ia memberi kekuasaan kepada mereka yang mengetahui semua hal itu, namun tetap menggunakan mitos untuk  memanipulasi dan mengontrol masyarakat. Mitos agama, merupakan alat paling ampuh yang pernah diciptakan, dan berfungsi sebagai ladang subur, untuk menciptakan mitos-mitos yang lain.
Epilog:
“Mitos adalah sesuatu yang dipercaya oleh masyarakat luas, padahal palsu. Dalam pengertian yang mendalam, sebagaimana dalam agama, mitos berfungsi sebagai kisah yang digunakan untuk mengarahkan atau menggerakkan massa. Fokusnya bukanlah pada hubungan diantara cerita dengan kenyataan, akan tetapi pada fungsinya. Sebuah cerita tidak akan bisa berfungsi, kecuali diyakini kebenarannya dalam sebuah masyarakat atau bangsa. Bukan satu hal penting untuk diperdebatkan, jika ada orang yang mempertanyakan kebenaran dari kisah suci agama. Penganut agama yang bersangkutan tidak akan bersedia untuk berdebat dengan mereka. Mereka mengabaikannya, atau menuduh mereka sebagai penghujat Tuhan.”  to be continue . . .

Posting Komentar

0 Komentar