Inilah 8 Tumbuhan-Tumbuhan Unik Dunia Yang Mempesona

flora fauna

Inilah 8 Tumbuhan-Tumbuhan Unik Dunia Yang Mempesona


Alam semesta sungguh menyimpan kekayaan hayati luar biasa. Setiap sudut kawasan di dunia ini, mempunyai keunikan flora yang nyata-nyatanya berbeda.
Apa sajakah tumbuhan unik yang bisa bikin kamu terpesona? Berikut ini  8 tumbuhan unik dilansir dari Mongabay Indonesia.

1. Baobab (Adansonia digitata)

Baobab (Adansonia digitata)
Baobab (Adansonia digitata)
Pohon identitas negara pulau terbesar di dunia, Madagaskar ini sering dijuluki sebagai pohon botol. Bukan hanya bentuk batangnya yang memang mirip botol, tapi juga karena kemampunannya menyimpan cadangan air sebanyak 12.000 liter. Nama Baobab sendiri umum digunakan untuk genus Adansonia yang terdiri dari delapan spesies pohon.
Pohon Baobab ini memiliki masa hidup yang panjang, yaitu hingga lebih dari 1.000 tahun dan dianggap sebagai simbol kehidupan sebab pohon ini dapat terus hidup selama musim kemarau panjang dengan cadangan airnya.
Pohon Baobab yang dapat tumbuh hingga ketinggian 30 meter ini juga dapat ditemukan di beberapa negara di Afrika dan Australia. Setiap bagian dari pohon Baobab dapat dimanfaatkan, mulai dari batang, daun, dan buah. Kulit pohon biasanya dipakai untuk membuat pakaian dan tali, daun Baobab digunakan untuk bahan bumbu dan obat, sedangkan buahnya dimakan. Kadang-kadang penduduk lokal juga menggunakan batangnya yang besar sebagai tempat berlinding.

2. Darah Naga (Dracaena cinnabari)

Darah Naga (Dracaena cinnabari)
Darah Naga (Dracaena cinnabari)
Pohon darah naga adalah tumbuhan endemik kepulauan Socotra di Yamana yang pertama kali dideskripsikan oleh Isaac Bayley Balfour tahun 1882.
Pohon ini dinamakan darah naga karena getah merah yang keluar dari batangnya jika disayat seperti darah. Konon, orang jaman dulu menggunakan getah ini sebagai obat pewarna dan obat untuk mengobati masalah pernapasan dan pencernaan.
Pohon ini berbentuk payung dengan dahan yang banyak. Hal ini bertujuan untuk membantunya bertahan hidup dalam kondisi kering dan daerah dengan tanah yang berbau. Bayangan yang timbul dari bentuk payungnya itu membantu bibit Pohon Darah Naga mampu bertahan hidup di lingkungan yang keras.

3. Teratai raksasa (Victoria amazonica)

Teratai Victoria amazonica
Teratai raksasa (Victoria amazonica)
Tanaman bunga terbesar dari keluarga Nymphaeaceae atau Water Lilies ini dapat ditemukan di cekungan Sungai Amazon, Amerika Selatan. Yang menakjubkan dari tanaman ini adalah daunnya yang lebar, hingga berdiameter 3 meter, dengan ujung ke atas sehingga tidak tumpang tindih dengan daun lain.
Bagian bawahnya berduri yang berfungsi menghalangi satwa apapun untuk memakannya. Teratai raksasa ini di sebut juga victoria regia yang merupakan salah satu Ratu Victoria di Inggris, ketika di temukan oleh petualang yang bernama Robert Schomburgk pada tahun 1836.
Keunikan lainnya, daun yang mengambang di atas air ini mampu menahan beban hingga 50 kg. Bayangkan saja, teratai ini mampu mengambangkan anak kecil dan membuatnya tidak tenggelam. Bunganya pun tergolong besar (diameter 40 cm), yang hanya bisa dilihat malam hari.

4. Tumbuo (Welwitschia mirabilis)

Tumbuo (Welwitschia mirabilis)
Tumbuo (Welwitschia mirabilis)
Tumbuo adalah tanaman yang sangat menakjubkan karena hanya terdiri dari dua daun, satu batang kokoh, dan akar. Itu saja! Dua daun tersebut terus tumbuh hingga terlihat seperti pita keriting dengan ujung yang menjuntai dan tandus.
Batang pohonnya tidak tumbuh ke atas, melainkan hanya mengeras yang tingginya sekitar 2 meter dengan lebar 8 meter. Nama Welwitschia sendiri diperoleh dari ahli botani Friedrich Welwitsch yang menemukannya pada tahun 1860.
Diperkirakan, tanaman yang telah hidup dari zaman purba ini umurnya bisa mencapai 1.500 tahun meski hidup dalam kondisi lingkungan paling ekstrim sekalipun.
Tumbuhan yang hanya ditemukan di daerah kecil di gurun Namibia dan selatan Angola ini dapat pula bertahan lima tahun lamanya tanpa hujan. Masyarakat lokal menjuluki tumbuo dengan sebutan Onyanga, yang berarti bawang gurun.

5. Bunga bibir (Psychotria elata)

Bunga bibir (Psychotria elata)
Bunga bibir (Psychotria elata)
Tumbuhan yang tumbuh di hutan tropis ini memiliki bunga yang dikenal dengan sebutan bunga bibir karena menyerupai bibir wanita bergincu merah. Ditemukan di hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Selatan seperti Kolombia, Kosta Rika, Panama dan Ekuador, tumbuhan ini tampaknya telah berevolusi sehingga memiliki bentuk unik.
Spesies ini, karena bentuk bunganya yang menyerupai bibir, disebut Hooker’s Lips atau Hot Lips Plants. Menariknya lagi, warna merah menggoda merupakan daya tarik utama untuk memancing kehadiran para penyerbuk seperti burung kolibri dan kupu-kupu.
Sayangnya, meski penampilan bunga bibir ini seksi tapi tak punya nasib yang baik. Karena deforestasi yang terjadi di negara-negara tempatnya tumbuh, membuat populasinya terus terancam. Jadi, spesies ini termasuk dalam kategori tumbuhan yang perlu diselamatkan.

6. Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium)

Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium)
Bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanium)
Bunga bangkai merupakan tumbuhan suku talas-talasan (Araceae) yang endemik di Sumatera, Indonesia, sekaligus dikenal sebagai tumbuhan bunga (majemuk) terbesar di dunia.
Bunganya sangat besar dan tinggi, berbentuk seperti lingga (sebenarnya adalah tongkol) yang dikelilingi oleh seludang bunga yang juga berukuran besar. Saat ini, bunga bangkai tersebar di penjuru dunia, terutama dimiliki oleh kebun botani atau penangkar-penangkar spesialis.
Uniknya, banyak pengunjung yang datang justru ingin “menikmati” baunya itu. Padahal bunganya pada waktu-waktu tertentu justru mengeluarkan bau bangkai yang keras, sehingga bunga ini dinamakan bunga bangkai.

7. Padma raksasa (Rafflesia arnoldii)

Padma raksasa (Rafflesia arnoldii)
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii)
Rafflesia atau bunga padma raksasa merupakan salah satu puspa langka dari tiga bunga nasional Indonesia. Bunga yang menjadi identitas Provinsi Bengkulu ini tidak memiliki daun sehingga tidak mampu melakukan fotosintesis sendiri dan mengambil nutrisi dari pohon inangnya.
Rafflesia merupakan bunga yang dapat mengeluarkan bau busuk. Namun, masyarakat sering tertukar dengan penyebutan bunga bangkai raksasa (Amorphophallus titanum). Meskipun sama-sama berbau bangkai, jenis rafflesia (rafflesia spp) dan bungai bangkai raksasa merupakan jenis yang berbeda.
Jika rafflesia bentuk bunganya melebar, maka bunga bangkai raksasa memiliki bunga tinggi memanjang. Jika rafflesia merupakan tumbuhan endoparasit, maka bunga bangkai merupakan tumbuhan seutuhnya yang berkembang dari umbi. Indonesia, tercatat sebagai rumah bagi 17 spesies rafflesia.
Rafflesia arnoldii pertama kali ditemukan pada tahun 1818 di hutan tropis Sumatera oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles, sehingga tumbuhan ini diberi nama sesuai sejarah penemunya yakni penggabungan antara Raffles dan Arnold.

8. Pando

Pando
Pando
Sepintas, sepertinya tidak ada yang istimewa dengan pepohonan tersebut karena terlihat hanyalah pohon-pohon berukuran biasa di hutan Fishlake National Park, Utah. Namun, berkat pengujian genetik, diketahui bahwa hutan yang meliputi area seluas 46 hektar ini sebenarnya adalah organisme klonal tunggal yang tumbuh dari benih tunggal kuno.
Pohon ini menyebar karena akarnya yang mampu mengirim tunas yang tumbuh menjadi apa yang terlihat seperti pohon individu. Karena semua pohon di hutan ini (semunya sekitar 47.000 pohon) adalah bagian dari organisme yang sama, maka perilaku hutan ini juga luar biasa.
Misalnya, seluruh hutan bertransisi bersamaan dari musim dingin ke musim semi dan penggunaan jaringan akar yang luas untuk mendistribusikan air dan nutrisi dari pohon-pohon yang memiliki kelebihan air ke pohon-pohon yang kekurangan. Hebat ya!? Kondisi ini sesuai dengan nama Pando yang berarti “saya menyebar”.
Hutan ini diperkirakan sudah berusia 80 ribu tahun, dan secara keseluruhan diperkirakan mempunyai berat 6.600 ton, yang membuatnya menjadi organisme terberat dan tertua di muka bumi. Wow! (Mongabay Indonesia)

Posting Komentar

0 Komentar