Misteri Monster Laut Berparuh dan Berbulu yang Terdampar di Pesisir Pantai Russia
Seekor mahkluk laut misterius yang
memiliki mulut seperti paruh burung dan ekor yang berbulu terdampar di
pesisir Pulau Sakhalin, wilayah timur jauh Russia ini.
Hewan misterius itu mirip seperti
lumba-lumba namun ukurannya dua kali lebih besar dari manusia dewasa.
Demikian dikabarkan situs berita Siberian Times, Selasa (30/6/2015) lalu.
Ilmuwan Bingung
Sejumlah foto yang dipublikasikan situs Siberian Times menunjukkan dengan jelas apa yang terlihat mirip dengan rambut panjang di sisa-sisa tubuh hewan itu.
Keberadaan “rambut” inilah yang masih membingungkan para pakar biologi kelautan.
Dengan bangkai makhluk itu yang sudah “tercabik-cabik” dengan tulang belulang yang terlihat jelas.
Hal ini membuat para ilmuwan kebingungan dalam mengidentifikasi hewan yang sosoknya mirip binatang pra-sejarah itu.
Foto-foto hewan misterius ini menimbulkan
sebuah sensasi di media sosial Rusia. Saat foto ini tersebar di dunia
maya, banyak warga yang ikut berspekulasi tentang hewan misterius itu.
“Sepertinya hewan ini adalah seekor monster mutan laut yang memiliki paruh,” ujar seorang pengguna internet.
Beberapa orang menduga hewan itu adalah
lumba-lumba Sungai Gangga, yang biasa ditemukan di sungai-sungai di
India, Pakistan, Nepal dan Banglades.
“Mungkin, musim panas kita terlalu dingin
hingga seekor lumba-lumba India harus mengenakan bulu saat berada di
perairan kita,” ujar seorang pengguna internet lain sambil bercanda.
Dengan punuk kecil berbentuk segitiga
bukan sirip belakang, berwarna coklat dan diduga berenang dengan cara
menyamping, maka lumba-lumba Gangga berbeda dengan lumba-lumba pada
umumnya.
Namun, seperti halnya lumba-lumba lain,
spesies dari India itu juga tak memiliki bulu dan hanya berukuran paling
besar hanya 2,5 meter. Ukuran ini jauh lebih kecil dibanding hewan yang
terdampar di Sakhalin itu.
Spesies Langka
Nikolay Kim, wakil kepala Institut Riset
Perikanan dan Kelautan Sakhalin, mengatakan dia meyakini hewan itu
adalah seekor “lumba-lumba raksasa”.
“Berdasarkan karakteristik kulit, maka
hewan ini adalah spesies yang sangat langka. Saya ragu hewan itu hidup
di perairan ini. Sepertinya, hewan ini datang mengikuti arus air yang
hangat,” ujar Kim.
“Kami sering menjumpai spesies hewan
kawasan tropis dan subtropis di sini (Pulau Sakhalin). Saya yakin hewan
ini sejenis dengan lumba-lumba,” lanjut dia.
“Namun, hewan ini memiliki bulu. Ini hal yang tak lazim. Sebab, lumba-luma tak memiliki bulu,” tambah Kim.
Di seluruh dunia terdapat sedikitnya 40 spesies lumba-lumba.
Spesies terbesar adalah Orca yang bisa
tumbuh hingga mencapai panjang lebih dari 9 meter dan lebih dikenal
dengan nama paus pembunuh.
Berdasarkan penelitian, saat baru
dilahirkan lumba-lumba memang memiliki bulu-bulu pendek di tubuhnya.
Namun, bulu-bulu itu hilang tak lama setelah bayi lumba-lumba itu lahir.
(sumber: Kompas / Siberian Times / Natgeo).
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun