Penyuka film action, pasti kenal sequel film Rambo. Sosok jagoan yang
bisa mengalahkan musuh tanpa pernah lusuh. Tentu musuh yang dimaksud
adalah, setiap negara atau penguasa yang "susah" ditaklukkan biusan
ketiak Paman Sam.
Era Rambo pun pudar. AS berkuasa sendirian. Soviet bubar. Maka AS sigap
mencipta boneka mainan baru. AlQaeda 10 tahun berperan. Action. Tapi AS
salah hitung, saat menyebarkan isu kematian Osama ben Laden.
Kini artis baru sudah hampir 1 tahun dilakonkan ISIS. Sosok mirip Rambo
yang serba sakti. Di awal lakonnya, 2000 milisi ISIS bisa menaklukkan
30.000 tentara reguler Irak tanpa kontak senjata. Dilanjutkan merebut
bank Falluja, menyita 400 juta US dollar, menguasai ladang minyak. Semua
dilakukan dengan "nyaman".
ISIS tiba-tiba mendunia. CNN, BBC, dan semua media Barat mendapat
liputan superistimewa langsung di TKP. Media berperan ganda. Melaporkan
aksi brutal plus sisi-sisi heroisme yang aduhai.
ISIS mampu melakukan hal mustahil. Menembak pesawat Russia di Mesir.
Lalu kini mengklaim meledakkan Paris dan menyusul Singapore. Semua
dilakukan dengan meninggalkan jejak. Tidak seperti Rambo tentunya.
ISIS memang luar biasa istimewa. Memiliki alutsista nan canggih.
Memiliki bom C4 yang militer di banyak negara saja tidak memilikinya.
ISIS pun bisa menghilang saat digempur pasukan dari 40 negara. Bahkan
ISIS menakutkan banyak militer Barat, hingga semua enggan dan menolak
perang darat.
Namun kendati banyak kelebihan. ISIS tidak membuat teror di Israel.
Lucunya, ISIS malah menyerang HAMAS dan pasukan antiAssad di Syiria.
Kini pun terus mengganggu Turki. Menantang untuk mengajak perang.
Namun karena memang filem ISIS diproduksi Hollywood. Semua koreografi
dan latar dibuat seasli mungkin. Banyak di antara kita yang tertipu.
Padahal ia hanyalah alat AS dan Barat menghancurkan umat. Bisa dari
propaganda hingga toa.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun