Kelompok yang Ganggu Negosiasi Damai Suriah Adalah Teroris

Kelompok yang Ganggu Negosiasi Damai Suriah Adalah Teroris Menlu Rusia Sergei Lavrov menyebut semua kelompok yang berusaha untuk menganggu, terlebih mensabotase

PARIS - Semua kelompok yang berusaha untuk menganggu, terlebih mensabotase negosiasi damai Suriah adalah teroris. Hal itu diutarakan oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Berbicara paska melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Prancis Jean Marc Ayrault di Paris, Lavrov menuturkan saat ini banyak kelompok-kelompok yang  tidak masuk dalam daftar teroris yang sudah disusupi oleh al-Nusra. Hal ini membuat kelompok itu perlahan-perlahan memiliki cara padangan yang sama dengan al-Nusra, khususnya terkait dengan negosiasi damai Suriah.

"Ada banyak bukti bahwa al-Nusra meniru dan mencoba untuk menyamarkan diri dengan nama baru, bersatu dengan kelompok-kelompok kecil yang tidak termasuk dalam daftar teroris, dimana mereka mencoba melarikan diri dari restribusi," ucap Lavrov, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (20/4).

Lavrov secara khusus menyebut ada dua kelompok milisi oposisi yakni, Ahrar Al-Sham dan Jaysh al-Islam, yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah, yang sudah disusupi oleh al-Nusra. Dimana, menurut Lavrov Moskow ingin mereka untuk dimasukkan dalam daftar teroris dari awal, namun Moskow akhirnya setuju untuk menunda permintaan sebagai upaya kompromi atas negosiasi damai Suriah.

"Rusia ingin organisasi-organisasi itu dimasukan dalam daftar teroris. Pada saat itu, mitra Barat kami, yang sebagian besar bersama posisi ini, meminta kami untuk berkompromi, karena beberapa negara di kawasan menolak memasukan merekad alam daftar teroris. Kami setuju untuk itu demi tercapainya kemanjuan," sambungnya.

"Saya yakin bahwa kami akan segera mengajukan pertanyaan di Dewan Keamanan PBB, termasuk tindakan sabotase dan merusak gencatan senjata, tetapi berusaha untuk bersembunyi di bawah nama baru, dalam daftar teroris, bersama dengan ISIS dan Jabhat al-Nusra. Rusia kini tengah mengumpulkan bukti yang kami terima dari beberapa sumber," pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar