
Terkuak: Gambar Berupa Torehan Zig-Zag Kuno Tertua di Dunia, Berasal dari Pulau Jawa
Torehan tertua
di dunia yang terdapat pada cangkang ternyata berasal dari tanah Jawa,
tepatnya dari situs Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Penelitian yang
dipublikasikan di Nature pada Senin (1/12/2014) silam telah mengungkapnya.
Cangkang kerang yang dianalisis ditemukan
oleh paleontolog Eugene Dubois di situs Trinil pada tahun 1896. Dubois
juga menemukan kerangka Homo erectus. Kerangka dan cangkang itu lalu dikirim ke Museum Leiden pada tahun 1930.
Josephine CA Jordens, peneliti pada
Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda, beserta rekannya
adalah pihak yang mengonfirmasi bahwa torehan tersebut merupakan yang
tertua, berasal dari masa 500.000 tahun lalu.
Jordens sedang mengerjakan proyek penelitian tentang penggunaan sumber daya laut oleh spesies manusia purba Homo erectus di situs Trinil, Jawa Timur. Ia kemudian menganalisis cangkang kerang air tawar spesies Pseudodon vondembuschianus trinilensis.

Gambar
kuno tertua di dunia pada cangkang kerang dari situs Trinil. Gambar
berbentuk zig-zag tersebut ditaksir berusia 500.000 tahun. (Pict: Wim
Lustenhouwer/VU University Amsterdam)
Saat menganalisis, Jordens menemukan
perforasi atau lubang-lubang kecil selebar beberapa milimeter pada
permukaan cangkang kerang. Menurut dia, hal itu merupakan indikasi
adanya orang pada masa itu yang berupaya membuka cangkang dengan alat
tajam macam gigi hiu.
Rekan Jordens kemudian memotret cangkang
tersebut dan mengamatinya lebih detail. Lewat pengamatan saksama,
diketahui bahwa permukaan cangkang tersebut memiliki torehan-torehan
berbentuk zig-zag.
Pengamatan di bawah mikroskop kemudian
menguak bahwa pola zig-zag itu dibuat secara sengaja. Garis zig-zag yang
masing-masing memiliki panjang 1 cm tersebut kontinu, tidak
putus-putus, menunjukkan bahwa pembuatnya menaruh perhatian pada detail.
Jordens dan rekannya melakukan penanggalan pada sedimen yang terdapat pada cangkang dengan argon dan luminescence. Hasil penanggalan mengungkap bahwa pola zig-zag itu berasal dari masa 500.000 tahun lalu, bukan dibuat oleh Homo sapiens, melainkan Homo erectus!
“Penemuan ini sangat spektakuler dan
berpotensi mengubah cara pandang kita tentang Homoawal (manusia purba),”
kata Nick Barton, arkeolog dari Universitas Oxford yang tak terlibat
studi.
Apakah torehan tersebut merupakan bentuk
seni? Jordens mengatakan, “Jika Anda tidak mengetahui tujuan dari
seseorang yang membuatnya, maka tidak mungkin untuk menyebutnya sebagai
seni.”
“Akan tetapi, di sisi lain, ini adalah
gambar purba. Ini adalah cara untuk mengekspresikan diri. Apa tujuan
dari orang yang membuatnya, kita tidak tahu,” ungkap Jordens seperti
dikutip Nature, Rabu (3/12/2014) silam.
Clive Finlayson, pakar hewan dari Museum
Gibraltar yang juga terlibat dalam studi, mengatakan, yang terpenting
dari temuan ini adalah bahwa manusia purba sudah punya kemampuan
berpikir abstrak, sama seperti manusia modern.
Menurut
penelitian, pola zig zag yang ditemukan di sebuah kerang fosil di
Indonesia, diduga adalah ukiran paling tua karya nenek moyang manusia.
Para
ahli antropologi yang melakukan penelitian mengatakan, ukiran tersebut
setidaknya dibuat 430.000 tahun lalu. Artinya, lukisan pada kerang itu
dibuat oleh manusia purba Homo erectus di Trinil, Jawa Timur.

Torehan
pada cangkang Pseudodon vondembuschianus trinilensis berusia 500.000
tahun, dinyatakan sebagai torehan tertua di dunia. (Pict: Wim
Lustenhouwer/VU University Amsterdam)
Pahatan
pada kerang ini ditemukan melalui penelitian baru terhadap 166 kerang
air tawar yang ditemukan di Trinil. Ratusan kerang air tawar yang
difosilkan digali dan dikumpulkan oleh ilmuwan Belanda Eugene Dubois
pada tahun 1890-an. Salah satu penulis laporan kerang ini, Stephen
Munro, mengambil foto kerang-kerang pada 2007 sebagai bagian dari tesis
S3.
Seperti diterbitkan juga di jurnal Nature,
hasil penelitian menyebutkan pahatan tampak jelas bila dilihat di foto
digital tetapi tidak tampak bila dilihat dengan mata biasa. Bila
dikukuhkan, Munro mengatakan temuan tersebut mungkin akan “menulis ulang
sejarah manusia”.
“Ini kali pertama kami menemukan bukti Homo erectus bertindak seperti ini,” kata peneliti dari Australian National University
itu. Pahatan tertua buatan manusia yang ditemukan sebelumnya
diperkirakan berumur 130.000. Dengan demikian ukiran kerang dari Trinil
itu jauh lebih tua.

The
geometric pattern on Pseudodon shell, from left to right, top to
bottom: overview (scale bar – 1 cm); schematic representation; detail of
main engraving area (scale bar – 1 cm); detail of the engraving (scale
bar – 1 mm). Image credit: Josephine C. A. Joordens et al.
Gambar Kuno dari Trinil Bukti Manusia Purba Punya Kreativitas
Penemuan
torehan tertua di dunia pada cangkang dari situs Trinil, Ngawi, Jawa
Timur ini menunjukkan bahwa kemampuan kreatif tidak spesial hanya milik
manusia modern (Homo sapiens), tetapi juga dimiliki manusia purba Homo erectus.
Temuan tersebut juga menunjukkan bahwa
perilaku manusia modern tidak tiba-tiba saja muncul begitu spesiesnya
berkembang, tetapi telah mengakar pada moyangnya, para manusia purba.
Josephine CA Jordens, peneliti pada
Fakultas Arkeologi di Universitas Leiden, Belanda, mengungkap bahwa
torehan pada cangkang kerang air tawar spesies Pseudodon vondembuschianus trinilensis adalah yang tertua di dunia.
Berdasarkan analisis sedimen pada
cangkang dengan penanggalan Argon dan luminesens, Jordens menyatakan,
torehan berbentuk zig-zag tersebut berusia antara 540.000-430.000 tahun.
Dengan usia itu, Torehan tersebut lima
kali lebih tua dari gambar geometris tertua di dunia sebelumnya yang
ditemukan di goa wilayah Afrika Selatan, berusia antara 70.000 hingga
100.000 tahun.
Temuan torehan pada cangkang dari Trinil
memberi petunjuk tentang asal-usul kreativitas sebab torehan tersebut
dibuat oleh spesies manusia purba, Homo erectus, sementara torehan di Afrika Selatan dibuat oleh manusia modern, Homo sapiens.
Jordens seperti dikutip National Geographic,
Rabu (3/12/2014) silam mengatakan, “Ini menunjukkan asal-usul dari
kemampuan itu (kreativitas) jauh lebih awal dari yang kita duga
sebelumnya.”
“Kita sebagai manusia cenderung berpusat
pada spesies kita, menganggap bahwa kita hebat dan mereka manusia purba
bodoh, tetapi saya tidak berpikir begitu. Kita harus menghargai nenek
moyang kita lebih tinggi,” imbuhnya.

Secara umum, dipercaya bahwa manusia menjadi modern secara anatomi dan perilaku sekitar 100.000-200.000 tahun lalu.
Kemampuan manusia berkembang pesat pada
masa itu sehingga dalam hitungan ribuan tahun, manusia mampu menggambar
pada dinding-dinding goa.
Gambar kuno dari Trinil memberi petunjuk
bahwa skenario tersebut tidak tepat. “Perilaku manusia modern tidak
tiba-tiba saja muncul seperti percikan. Ini ialah sesuatu yang sudah
mengakar jauh sebelumnya,” ungkap Jordens.
Cangkang kerang yang dianalisis dalam
riset Jordens ditemukan oleh paleontolog Eugene Dubois di situs Trinil
pada tahun 1896. Dubois juga menemukan kerangka Homo erectus. Kerangka dan cangkang itu lalu dikirim ke Museum Leiden pada tahun 1930.
Saat mengoleksi cangkang, Dubois tidak
menyadari adanya torehan pada permukaannya. Adanya torehan baru disadari
oleh Jordens dan Streven Munro, antropolog dari Museum Nasional
Australia, tujuh tahun lalu. (Sumber: Kompas sains/ Nature/ National Geographic)
Pustaka:
– sci-news.com, 500,000-Year-Old Homo erectus Engraving Discovered.
– nature.com, Homo erectus at Trinil on Java used shells for tool production and engraving.
– nature.com, The Pseudodon shells from Trinil. : Homo erectus at Trinil on Java used shells for tool production and engraving : Nature Publishing Group.
– nature.com, Homo erectus at Trinil on Java used shells for tool production and engraving.
– nature.com, The Pseudodon shells from Trinil. : Homo erectus at Trinil on Java used shells for tool production and engraving : Nature Publishing Group.
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun