Ulasan Secara Ilmu Psikologi:
Bagi Aliran Zionist dan Satanic, Mengapa Simbologi Begitu Penting?










Manusia dan generasi masa kini, terutama
anak-anak mudanya, mereka semua menganggap remeh sebuah simbol, beberapa
simbol, bahkan banyak simbol yang menuju kepada golongan ini, satanis
illuminati dan semua sekutunya.
Pengenalan simbol sangat penting,
kehadirannya pertama-tama akan merasa aneh, lalu akan ada anti-pati
setelah mengetahuinya. Namun karena adanya “pembiasaan” secara
terus-menerus, maka akan terbiasa pula untuk tak lagi menggubris
simbol-simbol tersebut walau ada disekeliling mereka.
Akhirnya mereka menganggap keberadaan
simbol-simbol itu yang berguna untuk mencuci-otak dan membiasakannya
ketika melihat, hanya suatu yang biasa. Hingga tak lagi menyadari tujuan
dibalik semuanya, bahkan bagi generasi muda hanya mengada-ada.

Raihanna devil look alike
Lalu ada pertanyaan mendasar, ketika
adanya simbol-simbol lainnya, yang bukan milik kaum stanis, yaitu simbol
Nazi. Bagaimana menurut mereka para sataniz?
Mereka langsung bereaksi bak kebakaran jengot. Langsung melarang bahkan merobek simbol Nazi itu.
Nah apa bedanya, ketika simbol faham
satanis dan simbol faham Nazi, yang keduanya hanyalah simbol, namun
salah satunya begitu dilarang sementara simbol lainnya tidak?
Inilah awal bukti dan terkuaknya betapa simbol begitu penting, bahkan bagi kaum satanis
Salah seorang remaja, akhir-akhir ini
memiliki kebiasaan aneh. Kebiasaannya itu tampak sepele bagi orang lain,
namun tidak bagi dirinya. Tanpa sadar ia kerap mendendangkan lagu cinta
terlarang versi The Virgin. Padahal ia tahu betul bahwa lagu itu
mengajarkan lesbianisme dan perselingkuhan.
Kini pemuda itu berusaha untuk tidak
tergoda kembali dengan lagu mesum itu. Namun pertanyaannya, kenapa
pemuda itu selama ini bisa terbuai untuk melantuntankannya secara tidak
sadar?

Lirik lagu Umbrella Raihanna pun
menyiratkan bahwa manusia berada dibawah sebuah payung Illuminati.
Sebuah filosofi yang kental dalam ajaran paganisme.
Lagi-lagi pertanyaannya serupa, kalau
memang remaja putri tersebut telah tahu bagian dari skenario besar yang
tengah dilancarkan Raihanna, kenapa justru ia malah mengaguminya? Wow!
cara cuci otak yang hebat bukan?
Yahudi dan Simbologi: Mewaspadai Otak Reptil
Mungkin satu-satunya ras manusia di dunia
ini yang begitu terpikat dengan simbol adalah Yahudi. Bagaimana tidak,
simbol-simbol perusahaan yang saat ini ada adalah bagian dari simbol
mereka. Katakanlah Adidas, MasterCard, Vodavone, IBM, Intel, Coca-Cola,
Indosat, dan sebagainya.
Tidak hanya pada perusahaan, banyak
agen-agen satanisme ini menelurkan simbol-simbolnya lewat logo Grup Band
Musik, Logo Klub Sepakbola, merchandishe Piala Dunia hingga syair-syair
puitis.

Follower
Sign, Horned Hand Symbol: This represents the horned God of witchcraft
Pan or Cernunnos. This one has the thumb under the fingers of the right
hand. The sign of recognition between those in the occult. When it is
pointed to someone, it is meant to place a curse upon them. The thumb is
over the finger and used by the left hand.
Sampai pada satu titik, penulis bertanya
mendalam, kenapa Simbologi seperti “sebuah kepercayaan” dan harga mati
bagi Doktrin Yahudi? Mungkin anda menganggapnya tak penting, tapi jangan
salah, mereka memang justru memulai dari suatu yang “terlihat tak
penting”.
Dan justru pada saat anda berfikiran
seperti itulah sebagai titik awal bahwa anda sudah terkena pengaruhnya
dan membuktikan bahwa anda adalah manusia yang tidak aware atau tak
waspada.
Sebagai contoh, dulu orang masih banyak
melihat wanita berjilbab dengan benar, saat beberapa mengikuti “mode
tolol” dengan celana yang ketat dan terlihat aneh, wanita berjilbab juga
mengikutinya.

Mungkin ini hanya akan dipakai oleh yang
beraliran “western” atau kebarat-baratan. Tapi jika dipakai oleh seorang
yang religius apapun agamanya maka mode itu pastinya tak santun bagi
budaya yang sudah begitu tinggi, Budaya Timur.
Namun karena adanya pembiaran, maka
semakin bayak wanita berjilbab yang ikut memakainya, jutaan orang, dan
pada akhirnya semua akan terlihat “biasa” walau sebenarnya tak biasa
lagi. Disinilah terjadi “pergeseran penilaian, pergesaran intuisi dan
(mungkin) otaknya juga ikut bergeser!
Maka disini penulis mencoba untuk tidak
melihat dari perspektif teologi atau keagamaan, tapi penulis tertarik
untuk mengkajinya dalam bingkai kajian psikologis. Sebuah hal yang masih
jarang kita teliti.
Simbolisme berkaitan dengan doktrin.
Sebuah simbol diciptakan untuk membawa seseorang ke alam pikiran
kelompok atau orang yang membuat simbol tersebut. Karena kita
berhubungan dengan alam doktrin, berarti kita harus menelaah fungsi otak
sebagai “terdakwa” penyerap doktrin.
Menurut penelitian, otak manusia adalah
suatu organ yang beratnya sekitar 1,5 kg atau sekitar 2 % dari berat
tubuh dan dioperasikan dengan bahan bakar glukosa dan oksigen.

Saat bayi dilahirkan, otaknya telah
berukuran 1/4 dari ukuran otak dewasa. Otak menyerap sekitar 20 % suplai
oksigen yang beredar di dalam tubuh manusia. Semua manusia sejak lahir
telah memiliki 100.000.000.000 (seratus miliar) sel otak aktif dan
didukung oleh 900.000.000.000 (sembilan ratus miliar) sel pendukung
lainnya. Jadi, total ada 1 triliun sel otak.
Manusia diberi otak yang sedemikian luar
biasa kemampuannya. Namun, ini barulah potensi. Potensi ini harus
dikembangkan. Meskipun memiliki jumlah sel otak yang sangat banyak,
bukanlah jaminan seseorang dapat menjadi makhluk yang cerdas.
Di dalam kepala manusia terdapat tiga macam otak yang berkembang secara bertahap. Yaitu:
- Otak Reptil,
- Otak Mamalia, dan
- Neo Cortex.
Otak Reptil
Otak reptil bermula dari batang otak yang
terletak di dasar otak dan terhubung ke tulang belakang. Otak ini
berfungsi sebagai pusat kendali, sistem saraf otonomi, dan untuk
mengatur fungsi utama tubuh seperti denyut jantung dan pernafasan.
Selain itu, otak reptil juga berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman dengan menggunakan pendekatan “lari” atau “lawan”.

Otak reptil memiliki fungsi untuk merespon segala hal terhadap apa yang ia dengar dan saksikan, termasuk sebuah simbol.
Sifat responsif ini terjadi karena otak reptil memiliki kesamaan dengan otak primitif.
Ia tidak mampu maksimal untuk
menganalisa, berfikir, mencerna secara intelektual apa-apa saja hal yang
menghampirinya. Karena sebagian fungsinya hanya untuk menjalankan
fungsi insting seperti makan, minum, tidur dan sebagainya.
Jadi, ketika sebuah film propaganda terlihat Mata Satu
atau lagu yang sedang didengar dengan lantunan lirik sesat di dalam
video klipnya, otak reptile-lah yang sebenarnya lebih banyak menyerap
dan menerima, tanpa banyak mengkritisi.
Tujuan dari Yahudi mungkin tidak aneh,
bahwa dengan terbiasa sebuah simbol Dajjal tersaji ke muka umum,
nantinya manusia tidak akan merasa gagap jika kemudian Dajjal turun.
Neo Cortex
Neo Cortex sendiri adalah lawan dari otak
reptile. Otak ini adalah bagian belahan otak yang kritis, sarat
pemikiran, dan tidak mudah tersugesti karena memiliki cara kerja yang
menggunakan daya analisis tajam. Karena itu kita jangan taklid buta
terhadap perkataan dari diri sendiri jika memang salah.
Dalam arti, kita menerima begitu saja
suatu perkara tanpa memakai sebuah nalar dan tuntunan wahyu untuk
mencernanya. Jadi, seorang manusia, terkadang benar dan salah. Maka,
telitilah pendapatnya. Setiap pendapat yang sesuai dengan kebaikan, maka
ambillah. Dan jika tidak sesuai dengan keduanya, maka tinggalkanlah.
Kita baiknya agar bertanya kepada fihak
yang lebih berkompetensi jika menghadapi persoalan. Artinya, bertanyalah
kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kita tidak mengetahui.
Inilah sebuah landasan agar kita selalu waspada dan memakai akal kita,
terlebih saat kita menyaksikan propaganda simbolis mereka.
Doktrin Simbologi dan Back Up Gelombang Otak
Selain pengaruh otak Reptil, gelombang
otak juga memberikan faktor dominan. Dalam kajian psikologi kognisi,
kita mengenal bahwa gelombang otak terdiri dari empat gelombang bagian.
Gelombang otak itu adalah:
- Delta, dengan Frekuensi 0,1 – 4 Hz
- Thetha, dengan frekuensi 4 – 8 Hz
- Alpha, dengan frekuensi 8-12 Hz
- Betha, dengan frekuensi 12-25 Hz
- Gamma, dengan frekuensi 25 Hz ke atas
Insting sugestif terhadap simbol,
lagu-lagu, serta tampilan visual yang mengandung pesan simbolisme akan
maksimal terserap ketika gelombang otak manusia berada pada level
kondisi alpha dan thetha. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis,
berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek, yaitu dalam skala 4-12
Hz.
Gelombang alpha sendiri memiliki peran
sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alpha juga menandakan
bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis (sugesti) yang ringan.
Saat kita dalam kondisi hypnosis,
meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur disertai mimpi. Frekuensi ini
menandakan aktivitas pikiran bawah sadar. Secara alami anda memasuki
kondisi alpha dan theta setiap akan tidur dan bangun tidur.
Ketika anda sudah merasa sangat rileks,
tenang, dan hampir tertidur, tapi anda masih menyadari keberadaan anda,
maka seperti itulah kondisi dimana kita mudah tersugesti.

Bedanya, ketika kita akan memulai tidur, kondisi otak kita mengalami defisit Hertz.
Yaitu berada pada kondisi alpha-theta
dalam beberapa menit saja, untuk kemudian gelombang otak kita turun ke
pososi gelombang delta (tanda bahwa tubuh dan pikiran anda beristirahat
total).
Sedangkan dalam kondisi orang yang tersugesti, manusia bisa mengalami kondisi trance (gelombang otak alpha-theta) dalam waktu yang lama.
Orang yang bermeditasi, berdoa dengan
khusyuk, terpana melihat sesuatu, terhanyut membaca novel atau suatu
cerita, melamun dan semacamnya juga menghasilkan gelombang otak alpha
sampai theta.
Hubungannya gelombang Alpha dan Thetha dengan Simbol Yahudi
Kenyataannya Yahudi tahu betul bahwa
manusia tidak selamanya berada pada kondisi Betha yang penuh kesadaran.
Dengan sistem medis kafir yang mereka ciptakan, manusia berkubang
menjadi individu-individu rentan stress dan mudah tersugesti.

Simbol-simbol akan masuk menyihir manusia untuk melepaskan penat yang membelenggu diri kita.
Baik dengan musik, tayangan Film Holywood, sampai propaganda dalam pertandingan-pertandingan sepakbola.
Jika anda dulu masih jarang mendengar
Istilah “Setan Merah”, namun kini kata-kata itu acap sekali terdengar
setelah MU melekatkan nama klubnya pada identitas itu.

Tengok saja simbol Band Ungu dan Armada
Band yang secara tidak sadar telah ikut memakai simbol satanisme dengan
dua tanduk menjulang ke atas.
Sekali lagi tanpa mereka sadari. Ini baru dalam segi musik dan olahraga.
Selain itu doktrin untuk mensugesti
manusia dalam alam Thetha dan Alpha juga terjadi dalam Film Avatar.
Penulis pernah memiliki pengalaman unik ketika meriset para murid di
tempat penulis mengajar.

Uniknya setelah satu jam kami bersama-sama menonton, para murid sudah lupa apa misi tujuan dari film ini.
Aksi memikat dan sentuhan psikologis dalam Film Animasi ini ternyata memiliki efek kejut yang sempurna.
Film Avatar berhasil membawa para peserta
didik untuk justru menjadi bagian dari Avatar dan telah lupa pesan apa
yang tersimpan rapih dalam film berdurasi tiga jam ini. “Menakjubkan..!”
Alam bawah sadar: Ini salah satu Kunci keberhasilan Simbologi Yahudi
Akhirnya muara dari itu semua akan membawa kita pada pengkajian apa yang sangat fenomenal dalam Piskologi dengan sebutan Alam Bawah Sadar. Sigmund Freud, misalnya, berpendapat bahwa alam bawah sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan
yang ada dalam diri kita, apakah itu hasrat yang sederhana seperti
makanan atau seks, daya-daya neurotik, atau motif yang mendorong seorang
seniman atau ilmuwan berkarya.

Sigmund Freud, Psychoanalysts
Namun anehnya, menurut Freud, kita sering
terdorong untuk mengingkari atau menghalangi seluruh bentuk motif ini
naik ke alam sadar. Oleh karena itu, motif-motif itu kita kenali dalam
wujud samar-samar.
Namun sebenarnya, penulis tidak
sependapat pada konten seksual dalam alam bawah sadar versi Freud, dan
sebenarnya ajaran agama sudah menemukan Konsep alam bawah sadar jauh
sebelum Freud.
Namun tempat tidak menyediakan ruang
untuk kita membahas secara detail disini. Kita hanya cukup membahas pada
substansi Alam Bawah Sadarnya.
Alam bawah Sadar memang seperti namanya
adalah alam yang sangat unik. Ia mampu mengerakkan jiwa manusia tanpa
disadari manusia tersebut.
Masih ingatkah kita dua remaja di atas
tadi. Mereka memiliki kebiasaan tanpa sadar untuk kerap menyanyikan
lagu-lagu Illuminati. Baik saat mereka sedang melamun, kosong pikiran,
bengong, dan sebagainya.
Rasanya ada saja sesuatu yang mengerakkan
lidah mereka saat mereka menyanyikan lagu itu. Nah itu yang disebut
dengan alam bawah sadar. Mungkin anda juga pernah mengalami.

Setelah itu, panca indera akan mentransfer ke Alam Sadar lewat perasaan dan emosi. Setelah itu ia akan mengendap di alam bawah sadar.
Lagu The Virgin yang memang easy listening dan enak didengar adalah kunci bagaimana sebuah lagu dapat membius seseorang.
Kekuatan lirik juga mampu menopang bagian dari misi ini. Dengarlah lirik lagu “Satu” dalam salah satu album milik Ahmad Dhani.
Pendengar mungkin tidak mengira bahwa lagu itu sebenarnya menyebarkan virus wahdatul wujud berupa penyatuan manusia dengan Tuhan. Namun kekuatan lirik yang sangat indah dapat menutupi aksi tersebut.
Dan alam bawah sadar merespon lagu itu
dengan “memuntahkannya” dalam jiwa kita bahwa secara tidak sadar kita
mengakui kita adalah Tuhan, dan Tuhan adalah kita. Setara!
Oleh karenanya, mengapa Raihanna mau
melakukan aksi teatrikal dengan biaya mahal saat ia manggung di Amerika
dengan aksi pencahayaan yang berada pada wujud All Seeing Eye.
Lalu kenapa pula Ahmad Dhani kemudian memakai banyak kata dan simbol Mata Satu dalam lirik lagu Sweetest Place-nya. Sebab, ini adalah bagian dari aksi psikologis tersebut.

Pertama, dengan adanya simbol mereka akan mudah untuk menyebarkan misinya.
Sebagai contoh Ahmad Dhani dan Lady Gaga.
Bahwa dengan simbol mata satu yang giat mereka gencarkan, setidaknya
mereka dapat saling mengenali dan berharap, orang-orang nantinya tidak
akan aneh dengan kedatangan Dajjal, dan bisa jadi kita tergiring untuk
mengikutinya. Kedua, ini adalah doktrin.
Lewat simbol itu, maka masyarakat akan
terbiasa memakai simbol-simbol Yahudi (lihat logo UIN dan Indosat) dan
menjadi bagian dari trend global mewujudkan “Tatanan Dunia Baru”. Ini dilakukan oleh Jay Z lewat perusahaan Rock A Fella-nya.
Hal itu dapat dilihat dari kelakuan sehari-hari, bukan dari agama atau ibadahnya karena hal itu berbeda.
Banyak kaum religius dan agamais tetap
menjalankan ibadahnya, namun berkelakuan dan memiliki sifat mirip
illuminati dalam kehidupan sehari-hari.
Illuminati dan Zionisme kini memiliki
arti yang makin meluas, bukan hanya sebuah ideologi bagi sekelompok
orang atau negara saja, tapi sudah menjadi kata SIFAT yang makin meluas.
Sifat dan gaya hidup ini tak berpengaruh
terhadap seseorang apapun kepercayaan agamanya. Illuminati dan Zionisme
adalah suatu faham yang menembus batas ras, budaya, agama, negara dan
politik.
Selama mereka semua berfaham yang sama,
yaitu menghancurkan orang banyak dan memperkaya diri dan kelompoknya,
maka mereka sejalan, dan dapat bersatu. (baca: Terkuak!! Target dan Tujuan Illuminati Melalui Komite 300)
Oleh karenanya, umat beragama mesti
waspada untuk tidak mudah terpengaruh dan senantiasa berfikir analitis
dan kritis untuk mengenali propaganda yang tidak sepele ini.
Dengan cara: selalu mengenali modus
mereka dan selalu bertakwa kepada Yang Maha Kuasa sehingga kita mampu
untuk membentengi otak reptil, gelombak alpha dan thetha, serta alam
bawah sadar kita, sekalipun Yahudi melakukan tipu daya simbologi sebagai
andalannya!
(Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, Konselor Muslim, Aktif di Kajian Zionisme Internasional dan Peminat Psychology Studies / fiqhislam.com)
Catatan Kaki: Awalnya,
simbol Hexagram dipakai oleh para pendeta penghitung bintang sebagai
simbol perkumpulannya. Namun simbol ini kemudian dipakai oleh Nabi Daud
a.s. sebagai stempel kerajaannya. Dan kemudian dalam perjalanannya
dipakai oleh para tetua Kabbalah dan sekarang diwarisi oleh gerakan
zionisme internasional, yang dipakai sebagai simbol bendera
Zionis-Israel.
“Illuminati tidak dilihat melalui agama yang dianut oleh seseorang, tapi dari kode simbol, perilaku dan tindakan mereka.”
“Illuminati is not seen through the religious affiliation of a person,
but from the code of the symbols, they behaviors and actions.” (IndoCropCircles)
but from the code of the symbols, they behaviors and actions.” (IndoCropCircles)
ILLUMINESIA
Ketika Anak SD Belajar Ciuman Dari TV
40 Minutes Of Illuminati Symbols In Movies, Games, Music & More
Illuminati dan entertainment Indonesia
Illuminati Symbolism In Movies
Bizarre Mind Control Caught on Camera?
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun