
Di antara anda semua pasti sudah banyak yang menonton film
Avatar. Film yang disutradarai oleh James Cameron ini sangat
populer, terutama di Indonesia. Orang-orang ramai memperbincangkannya
di internet, lewat facebook, plurk, twitter, dan media lainnya.
Sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa Avatar adalah film yang
sangat bagus, keren, dan pujian-pujian lainnya. Tersedia pilihan untuk
menonton yang biasa (2D) dan yang 3D. Saya sendiri telah menontonnya,
yang Avatar biasa (bukan 3D).
Komentar dari saya setelah menontonnya: Grafiknya sangat bagus,
tapi dari segi cerita tidak istimewa, karena saya sudah bisa menerka
alur dan akhir dari ceritanya. Tapi ada satu hal yang cukup mengganjal
hati saya sekaligus membuat rasa penasaran terkait film Avatar ini.
Dalam film ini, banyak bahasa-bahasa aneh dan kepercayaan unik yang
digunakan oleh bangsa Nav’i, yaitu makhluk berbentuk seperti manusia
tapi lebih tinggi, berwarna biru, dan berwajah seperti kucing. Rasa
penasaran tersebut yang membuat saya akhirnya melakukan penyelidikan
dan pencarian sumber-sumber di internet.
Dan ternyata benar saja. Melalui fakta-fakta yang saya dapatkan,
Avatar bukanlah sembarang film. Banyak ‘muatan’ yang ada dalam film
ini. Setidaknya ada tiga muatan yang ada di Avatar, yaitu
Jews/Judaism/Yahudi, Paganisme, dan Mitologi kuno dari Mesir yang
digunakan dalam ritual occult. Oke, mari kita telaah secara lebih jelas
masing-masing muatan tersebut.
Muatan Jews/Judaism/Yahudi
Bagi mereka yang sudah menonton, pasti tidak asing dengan istilah
Nav’i, Eywa, Tsahik, dan pohon besar keramat (home tree) yang berada
pada dunia Pandora. Ternyata kata-kata itu bukan kata yang begitu saja
muncul ! Mari kita lihat:
– Eywa adalah semacam Tuhan atau Dewa tertinggi
bangsa Nav’i. Kata ‘Eywa’ sangat mirip dengan kata ‘Yahweh’ atau
‘Yawe’, tinggal ditukar saya urutan hurufnya. Dan tahukah anda apa itu
Yahweh? Yahweh adalah Tuhannya orang Yahudi.
![]() |
Nav’i |
– Nav’i adalah nama bangsa yang mendiami dunia
Pandora. Dari namanya saja sudah cukup unik, karena huruf ‘i
(dilafalkan dengan penekanan di pangkal tenggorokan) setahu saya ada
di aksara Arab atau Ibrani. Dan ternyata dalam bahasa Ibrani Nav’i
berarti nabi atau prophet, berasal dari kata ‘nev’iim’ atau ‘nev’i’.
![]() |
|
THASIK |
– Tsahik adalah nama pemimpin bangsa Nav’i,
bernama Eytucan, ayah dari Neytiri. Dan ternyata kata ‘Tsahik’
mempunyai kemiripan yang sangat dekat dengan kata ‘Tzadik’ atau
‘Tsadik’, tinggal mengganti satu huruf konsonan saja. ‘Tzadik’ adalah
pemimpin Yahudi atau biasa dikenal sebagai rabii.
– Pohon Besar yang menjadi pusat kegiatan ibadah
bangsa Nav’i. Pohon besar tersebut pada akhirnya dihancurkan oleh
pasukan tentara dengan di-bom dan dibakar. Konsep ini sangat sejalan
dengan kejadian yang dialami Yahudi pada Beit Hamikdash yang merupakan
bangunan pusat ibadah, rumah suci, dan first temple bagi mereka.
Setelah berdiri selama 400 tahun, Beit Hamikdash akhirnya dihancurkan
oleh Nebucadnezar dari Babylonia dengan menggunakan api (dibakar).
Jadi, Pohon Besar bangsa Nav’i secara tidak langsung diambil dari Beit
Hamikdash.
– Pada cerita di film Avatar, bangsa Nav’i terdiri dari suku-suku
yang saling terpisah. Kemudian datanglah seorang Toruc Macto yang
mempersatukan suku-suku tersebut dan kemudian memimpin bangsa tersebut
meraih kemenangan. Konsep tersebut ternyata didasari dari cerita
mengenai King David (Nabi Daud yang diutus kepada kaum bani Israil)
yang datang sebagai Mashiach/Messiah atau juru selamat dan
mempersatukan suku-suku orang Yahudi dan memimpinnya meraih
kemenangan.
Muatan Paganisme
Paganisme adalah kepercayaan kuno yang mempercayai benda-benda dan
roh-roh sebagai Tuhan. Paganisme banyak jenisnya, ada dinamisme,
animisme, majusi, dll. Tuhan yang disembah oleh penganut paganisme
contohnya berhala, patung, api, pohon, dll. Di dalam film Avatar,
bangsa Nav’i merupakan penganut paganisme yang menyembah pohon dan
menjadikan pohon sebagai tempat mereka beribadah. Dalam sejarah,
kehadiran para Rasul yang membawa risalah berupa agama tauhid berusaha
untuk mengajak para penganut pagan untuk menyembah Tuhan yang satu
dan meninggalkan Tuhan lama mereka.
Kita bisa melihat bahwa ketergantungan mereka (bangsa Nav’i)
terhadap tumbuhan dan pohon bukanlah sebatas karena mereka mencintai
lingkungan hidup. Jadi, argumen bahwa mereka melambangkan pelestari
lingkungan juga tidak sepenuhnya benar, karena mereka punya
kepentingan terkait pohon besar itu. Mereka meminta dan melakukan
ritual disertai tarian dan mantra-mantra di depan pohon. Dan ketika
pohon besar mereka tumbang, mereka menangis layaknya kehilangan suatu
tempat berlindung dan tempat suci tempat mereka menyembah. Bentuk lain
dari paganisme adalah terdapatnya seorang dukun/shaman yang menjadi
penghubung antara manusia dengan Tuhan mereka.
Muatan Mitologi Mesir Kuno dan Occult Modern
Dalam film avatar, bangsa Nav’i mempunyai salam tersendiri yang
mereka ucapkan ketika bertemu dengan sesama mereka. Salam itu adalah
“I See You”. Dari pertama kali saya dengar kalimat sewaktu menonton,
saya sudah merasa ada ’sesuatu’ dengan kata-kata itu. Dan kemudian
saya menyadarinya bahwa kata-kata itu sebenarnya merepresentasikan
‘MATA’. Yak, MATA.
Mata yang dimaksud di sini adalah Eye of Horus atau Eye of Ra.
Horus adalah dewa langit pada mitologi Mesir kuno, digambarkan
berbentuk falcon atau elang, dengan dua mata. Mata kanan berwarna
putih yang melambangkan matahari dan mata kiri berwarna hitam yang
melambangkan bulan. Eye of Horus sendiri adalah mata kanan Horus yang
melambangkan kekuatan matahari, maka disebut juga Eye of Ra. Seperti
diketahui, masyarakat Mesir kuno menyembah dewa matahari atau Ra.
Eye of Horus sudah lama dikenal digunakan sebagai simbol jimat
yang diklaim dapat memberikan perlindungan terhadap kekuatan setan dan
diasosiasikan dengan kemampuan regenerasi, kekayaan, dan kemakmuran.
Eye of Horus juga sering digunakan pada ritual occult. Sering disebut
juga sebagai ‘all-seeing Eye’, simbol ini berupa mata manusia dengan
bulu mata yang terbuka penuh, seakan melihat ke arah kita. Simbol ini
juga sering dipakai oleh organisasi freemason sebagai icon. Beberapa
contoh penggunaan Eye of Horus yang mungkin tidak asing lagi adalah
pada uang 1 US Dollar dan juga pada cover album pertama Dewa 19. Di
uang 1 US Dollar terdapat sebuah piramid yang terpotong bagian
atasnya, dan terdapat sesuatu di puncaknya, dan ternyata itu adalah
mata, ya Eye of Horus. Sama halnya dengan cover album pertama Dewa 19.
Kembali ke film Avatar, selain menjadi salam antara makhluk bangsa
Nav’i, ungkapan ‘I See You’ juga menjadi judul lagu penutup (ending
credit song) yang dinyanyikan oleh Leona Lewis. Pertama kali saya
dengar, wow keren juga lagunya. Karena penasaran saya cari liriknya.
Dan setelah melihat liriknya, ternyata ada yang aneh. Ini liriknya
Leona Lewis – I See You
My light in darkness breathing hope of new lifeNow I live through you and you through me, EnchantedI pray in my heart that this dream never endsChorus:I see me through your eyesLiving through life flying highYour life shines the way into paradiseSo I offer my life as a sacrificeI live through your loveYou teach me how to see, All that’s beautifulMy senses touch your word Walking through a dreamI see youMy light in darkness breathing hope of new lifeNow I live through you and you through me, EnchantedI pray in my heart that this dream never endsback to chorusYou teach me how to see, All that’s beautifulMy senses touch your word I never picturedNow I give my hope to youI surrenderI pray in my heart that this world never endsI see me through your eyesLiving through life flying highYour love shines the way into paradiseSo I offer my lifeI offer my love, for youWhen my heart was never open(and my spirit never free)To the world that you have shown meBut my eyes could not divisionAll the colors of love and of life ever moreEvermore(I see me through your eyes)I see me through your eyes(Living through life flying high)Flying highYour love shines the way into paradiseSo I offer my life as a sacrificeAnd live through your loveAnd live through your lifeI see youI see you
Mungkin ketika pertama kali dengar, lagu ini adalah typical love
song. Tapi jika dilihat dari liriknya, ini seperti lagu penghambaan
seseorang terhadap sesuatu. Sesuai dengan yang sudah saya bahas di
atas, ’sesuatu’ di dalam lagu ini yang ditunjukkan dengan kata ‘You’
adalah MATA. Mata apalagi selain Eye of Horus.
Pada kalimat “I see me through your eyes” dan “You teach me how to
see”, menggambarkan bahwa si orang ini belajar melihat dunia dan
dirinya sendiri melalui si Mata ini, Eye of Horus. Pada kalimat “But
my eyes could not division” ditambahkan lagi bahwa si orang ini
mengakui matanya memiliki kemampuan yang terbatas, berbeda dengan Mata
yang telah mengajarkannya melihat. Mata itu bisa melihat segalanya,
all-seeing eye.
Kemudian pada kalimat “So I offer my life as a sacrifice” dan “So I
offer my love, for you” sangat amatlah jelas bahwa lagu ini bukanlah
lagu cinta biasa antar manusia. Kalimat tersebut menunjukkan
penghambaan, lebih tepatnya penyerahan hidupnya kepada sesuatu yang
dianggap Tuhan. Ditambah lagi dengan kalimat “Now I give my hope to
you, I surrender”. Pada kalimat itu, orang ini memberikan
pengharapannya dan menyerahkan dirinya kepada sesuatu. Dan sesuatu
tersebut adalah MATA alias Eye of Horus.
Penting bagi kita sebenarnya untuk mengetahui kandungan dari suatu
lagu. Karena apabila kita menyanyikan lagu itu, sama saja kita
mengucapkan kata-kata itu. Dan kita akhirnya jadi bagian orang-orang
yang menyembah/melakukan penghambaan kepada Mata, bukan
menyembah/menghamba kepada Tuhan yang satu. Yang terpenting kita tetap
waspada saja entah terhadap film atau lagu, karena bisa saja mereka
sedang mampengaruhi alam bawah sadar kita.
Konspirasi simbol2 yahudi, freemasonry, kabbalah, illuminati dsb…
pelan tapi pasti mempengaruhi alam bawah sadar kita untuk menerima
ajaran yang menyimpang tersebut. Smoga kita di beri kekuatan Iman dalam
menghadapin semua ini…
0 Komentar
Berkomentarlah dengan sopan dan santun